Tujuh designer yang tergabung dalam Komunitas Designer Etnik Indonesia (KDEI) menggelar fashion show bertajuk Karya Anak Indonesia (KAIN) dalam acara Moeslim Choice Award 2018, Hotel Pullman,Jakarta Rabu (12/12). Ke tujuh dsesainer tersebut adalah Raizal Boeyoeng Rais, Ida leman, Ratu Anita Soviah, Ida Jashari, Lily Maria Sari, Nia Hussain dan Dimas Mahendra.
Lelaki yang disapa Bang Boeyoeng kali ini mengangkat tema Kimono Ku yakni busana muslim untuk pria terutama untuk generasi Milenial berstyle Vest dan berlengan Kimono di padu dengan celana sarung. ikat pinggang bergaya Obie Jepang yang menjadi cirri khas keseharian cara berpakaian Bang Boeyoeng.
Kabupaten PAINAN terletak di pesisir Sumatra Barat, sejak ibu Lisda Hendra Joni menjadi ketua Dekranasda terkenal menjadi Sentral Batik Sumatra Barat. Ada 5 titik di Babupaten Painan salah satunya Nagari Loempo yang awal mulanya penduduknya bertani sekarang membatik,ujar Bang Buyung.
Kimono Ku ada 3 busana yanģ di tampilkan yakni Sunrise at Mandeh Island West Sumatra, motif Batik Loempo yaitu motif bambu dengan warna coklat muda orange yang di padu dengan vest /blezer warna emas dengan kerah mandarin di hias dengan bis warna emas tangan berbentuk kimono dan panjang vest /blezer di atas dengkul.
Painan Flora Pesisir West Sumatra, suburnya tanah Painan dimana banyak menghasilkan buah buahan. Disini juga dengan vest /blazer warna hijau tangkai anggur serta Batik Loempo warna Boerdox /merah hati dimana vest /blazer tetap tangannya kimono panjang vest/blezer sampai dengkul dengan kancing mutiara besar 3 buah di bagian pinggang.
Sandal Omiles yang di rancang by Boeyoenq Rais dengan warna yang di sesuaikan dengan warna busana Painan Flora. Batik Loempo di sini di buat celana sarung sebagai ciri khas sebagai keseharian Bang Boeyoeng berpakaian yang sopan dan etnik.
Selanjutnya Salido Blue Ocean, indahnya warna laut sekitar Painan menjadi inspirasi warna untuk busana ini dimana ada 3 tone warna biru yang di padu dengan warna Batik Loempo, tangan di bentuk tetap tangan Kimono. Vest/blazer di buat dengan leher V. panjangnya vest 7/8 dari garis pinggang dengan 1 kancing mutiara, memakai kalung dari hasil laut /kerang dan celana dari Batik Loempo berbentuk sarung tetap memakai sandal Omiles yang di sesuaikan dengan warna busananya.
Sandal Omiles adalah Sandal Etnik sopan buat muslimin dan muslimah yang modis dan cocok dipakai dalam setiap kesempatan,tandas Bang Boeyoeng.
Untuk Ida Leman dengan busana Sumatra Barat Kain Songket Sutra Urang Minang dengan Baju Kuruang ( Tenun Pandai Sikek).
Ratu Anita Soviah, menampilkan busana Sumatra Selatan bertema The Royal Palembang Lentera by Hj.Ratu Anita Soviah menghadirkan koleksi busana terbarunya dengan sentuhan warna dan aksen khas Palembang dengan kain songket yang bertabur emas yang dikombinasi dengan bahan polos warna hitam dan Brokat sehingga menampilkan kesan Glamour,Elegant dan Etnik.
Ida Jashari asal Sulawesi Selatan bertema Beautiful Bouquets from Celebes. Dengan bahan tenun Lagosi mix tenun bulu motif cobo – cobo ( runcing) yang berasal dari bahan sengkang Sulawesi Selatan. Terinspirasi dari keindahan tenun lagosi dengan perpaduan berbagai warna yang bisa membuat pemakainya terlihat cantik, feminim & elegan.
Kali ini dibuat menjadi blazer panjang dengan detail tumpuk pada bagian atas depan & punggung yg menampilkan buket bunga lagosi semakin mempesona. Perpaduan inner dari bahan tenun bulu semakin unik dan elegan dengan potongan longgar & sangat pas utk muslimah. Tenun bulu dengan motif cobo – cobo juga merupakan salah satu khas motif Sulawesi Selatan yang berarti runcing diambil dari ide atap rumah Bugis-Makassar yang berbentuk runcing.
Dengan mengangkat tenun lagosi yang dahulu hanya berfungsi sebagai sarung pada acara – acara adat, diharapkan bisa menjadi bahan busana siap pakai (ready to wear) untuk memenuhi kebutuhan busana wanita modern.
Lily Maria Sari menampilkan Java Batik Betawi Pesisir dengan judul Teman Kain Batik Silingkit, Betawi Pesisir HMA, Busana : Sarimbit Design yang Simple and Chic. Pohon buah Silingkit yang tumbuh di daerah pesisir ini, buahnya kecil bulat mirip jeruk rata- rata berdiameter 1cm, di dalamnya berisi getah bening seperti jel dan berwarna merah marun.
Buah Silingkit mempunyai arti filosofis, dimana masa remaja para gadis Betawi Pesisir dahulu kala mempunyai imajinasi yang sangat tinggi, dalam hidup keminiman ekonomi orang tua yang hanya menggantungkan kemurahan hati Maha Pencipta melalui isi perut laut, kuku mereka tetap dapat terlihat cantik dan modis sebagaimana orang orang dengan ekonomi berkecukupan yang menghias kukunya dengan kutek.
Nia Hussain terinspirasi dari kemegahan heritage kerajaan di Java yang melambangkan kemakmuran dan kesuburan pada masa itu. Kali ini rancangan busananya bertema The Royal Batik Detail yang menampilkan baju gamis dengan bahan ducces saten. Batik Pekalongan dipadu dengan bahan organza bordir dan details corsage bunga yang menambah busana muslim ini menjadi glamor dan anggun.
Dimas Mahendra menampilkan Gala Evening Moslem Gown (Gaun Muslim Gala untuk malam hari). Dalam busananya mengusung tema The Queen from Borneo,,,,, The Amazing Khatulistiwa Inspiration Batik motif Paren, Dayak Kenyah, motif Bangsawan Dayak Kenyah – Kaltara (Kalimantan Utara).
Untuk atasannya dengan blouse berpotongan peplum dengan ujung lengan yang ekstra ordinary dan berhias sharf yang mewah kaya dengan detail penuh kerutan berhiaskan brooch diamante. Sedangkan bawahannya, longdress batik motif PAREN, motif bangsawan Dayak Kenyah dengan Shawl (selendang) batik motif Paren.
Lilitan Hijab bergaya turban dgn Hiasan bulu – bulu burung Enggang dan Erai, bermahkota Diamante, kolaborasi dengan pembatik, batik artisans Tri Listyowati – dari Batik Busak Uwe.Fah