IMFW 2018 Mengangkat Tema Eksotisme Warisan Budaya Pesisir Indonesia

Preskon Indonesia Modest Fashion Week (IMFW). 2018, dari kiri: Jhon Simbi – Direktur Mistindo, Jenny Tjahyawati – Ketum IMFD, Ana Mariana – Desainer, Lia Soraya – Desainer Wilda – Perwakilan dari Wardah dan Sikie Purnomo – Desainer. (Foto:Fah)

Indonesia Modest Fashion Week kembali digelar untuk ke-4 kalinya bertajuk Heritage Long The Coast of Indonesia di Jakarta Convention Centre , Jakarta pada 3 – 7 Oktober 2018. Dalam helatan yang digelar 5 hari ini sebanyak 40 booth, 100 desainer, 40 model akan berpartisipasi meramaikan IMFW 2018 ini. Tak hanya para desianer dalam negeri namun juga desainer dari luar negeri diantaranya Malaysia, Singapura, Serawak, Korea dan lainnya.

Penyelenggaraan event tahunan IFMW ini merupakan ajang kualitas para pelaku fashion yang sangat potensial dimana tidaka sekedar mewadahi para pelaku industry yang ada didalamnya namun juga menjadi sarana promosi efektif untuk modest fashion sekaligus industry fashion secara luas.

Jeny Tjahyawati – Ketua Umum Indonesia Modesst Fashion Designer (IFMD). (Foto:Fah)

IFMW merupakan platform modest yang menjadi ajang adu kreasi dari para pelaku desainer dalam memamerkan keragaman karya para desainer modest fashion baik di level lokal maupun ke pentas dunia. Helatan IMFW selalu mengahadirkan nuansa baru setiap tahunnya dan yang menarik, salah satu identitas yang menjadi nafas dalam event IMFW senantiasa mengusung tema etnik Indonesia dalam tema besar yang diusungnya,ujar Jeny Tjahyawati selaku Ketua Umum Indonesia Modest Fashion Designer (IMFD) disela sela preskonnya I Aljazeera, Polonia Jakarta Timur, Selasa (3/9).

Jeny juga menuturkan bahwa IMFW tahun ini mengangkat tema eksotisme warisan budaya pesisir Indonesia sebagai highlight. Pemilihan tersebut menjadi warna spesial bagi helatan fashion bergengsi ini. IMFW tidak hanya melibatkan pelaku industri kreatif lokal saja namun mancanegara.

BACA JUGA:  Master Chris Leong, CLM Method Tit Tar Atasi Pengaturan Tulang, Persendian dan Saraf Kejepit
Preskon Indonesia Modest Fashion Week (IMFW). 2018, (Foto:Fah)

Tentunya nuansa etnik yang dihadirkan tidak sekedar menjadi warna identitas Indonesia tapi juga sebuah apresiasi terhadap adiluhung nusantara yang patut dilestarikan,kata Jeny.

Lebih lanjut ia juga menegaskan kawasan pesisir sejak lama menjadi salah satu bahasan utama dalam tinjauan sejarah budaya dunia. Karakter geografis yang khas membuat wilayah ini menjadi titik mula bagi proses interaksi antar budaya.

Preskon Indonesia Modest Fashion Week (IMFW). 2018, (Foto:Fah)

IFMW ini pun dirancang secara unik dengan menampilkan perpaduan mode dan gaya terkini dalam nafas modest fashion,tandas Jeny.

Ia juga menambahkan bahwa warisan budaya pesisir yang diangkat sebagai tema diharapkan dapat membuka jendela para pecinta mode akan wastra nusantara yang begitu beragam dan indah.

Preskon Indonesia Modest Fashion Week (IMFW). 2018, (Foto:Fah)

Kain pesisir sebenarnya tidak hanya batik tapi keberadaan kain pesisir sangatlah beragam. Itulah yang kami ingin tampilkan di panggung IMFW. Keindahan kain pesisir mulai dari batik hingga tenun yang berasal dari Aceh sampai NTB akan dipamerkan kreasinyaboleh para desainer yang tampil di IMFW 2018,pungkas Jeny.

Sederetan desainer yang akan tampil dalam ajang IMFW 2018 ini diantaranya Lia Soraya, Ana Mariana, Itang yuzasz, Jeny Tjahyawati, Poppy Dharsono, Yus Octavia, Tuty Adib, Ernie Kosasih, Indriya R Dhani, Sikie Purnomo, Nina Nugroho, Olyn Rasid, L Sandra, Nany Oktaviani dan masih banyak lagi.Fah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *