Lembayung Ungu Menandai ‘40 Tahun Dian Piesesha Berkarya’

40 Tahun Dian Piesesha Berkarya di Cafe Safari, Kebayoran Baru , Jakarta Selatan.( Foto : Fah)

Dian Piesesha terbilang sangat beruntung. Hal ini karena  ratusan   fansnya, mereka membuatkan sebuah acara spesial bagi idola mereka. Di cafe Safari di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Jadi ide dan konsep acaranya semua dari para penggemar dan pecinta lagu-lagu Dian Piessha (DP Lovers) yang sempat booming pada dekade 80an dulu.

Modalnya saweran dari  para fans yang sudah seperti keluarga sendiri bagi Dian. Bahkan saking dekatnya hubungan mereka, beberapa orang fans memanggil Dian dengan nama Mami. Diens Marantika, fans yang juga sahabat Dian Piesesha dari kota Cirebon, mengatakan penggemar datang dari berbagai kota di pulau Jawa. “ Pada Minggu pertama diumumkan tempat sudah fully book,” ucapnya dengan raut wajah bangga.

Dian Piesesha kelahiran Bandung, 9 Maret 1961, pertama kali merelease  album perdana “Katakanlah Sayang” (1979). Tapi populer lewat lagu “Bara Api senyummu” (1983) dan album “Aku Tak Ingin Sendiri” (1984) yang populer hingga kini.

Pembaerian plakat oleh Pak Nyo berupa CD lembayung Ungu yang belum pernah dirilis sebagai tanda 40 Tahun Dian Piesesha Berkarya. (Foto : Fah)

Leonard “Nyo” Kristianto, produser JK Record menjelaskan karena sifat yang eksklusif, acara ini dikemas dengan penonton hanya sekitar 150 orang saja. “Ini semua karena sifat pertunjukkannya yang bukan untuk umum,” kata Nyo yang meneruskan bisnis yang dirintis ayahnya, Judi Kristianto.

Acara ini juga bertepatan dengan peluncuran album “Lembayung Ungu” yang sekaligus menjadi tonggak telah 40 tahun Dian berkarya. Pada 1984 Dian realese album Tak Ingin Sendiri kemudian 1986 Engkau Segala Bagiku.

BACA JUGA:  Perjuangan Izal (Ambon) Tempuh 2 Hari Untuk Bisa Ke Kota Buahkan Hasil, Lolos Di TOP 24 AKSI 2022

“Dan saat saya lihat di perpustakaan JK, saya melihat ada album Dian, Lembayung Ungu yang belum pernah direlease. Dan moment perayaan 40 tahun Dian berkarya ini menjadi saat yang tepat untuk meluncurkan album yang sudah beberapa tahun yang telah  tertunda,” tandas Nyok

40 Tahun Dian Piesesha Berkarya di Cafe Safari , Kebayoran Baru Jakarta Selatan. (Foto : Fah)

Jadi, lanjut Nyok, Album “Lembayung Ungu” ini akan diberikan sebagai souvenir pada acara ini. Dan para fans setia yang telah menggagas acara ini akan menjadi orang-orang yang  beruntung karena mendapatkan album ini secara cuma-cuma. Dan menurut Nyok, album ini akan dijual secara komersil setelah konser idola ini berakhir. Atau mungkin jika ada yang berminat, usai acara ini mereka bisa melakukan pre order album  ini. “Kami pasarkan secara digital. Ada fisik juga, CD dan DVD tapi dikit,” kata Nyo.

Menurut Dian konsep acara ini semua datang penggemar. Ia sama sekali tidak mengatur apalagi membuat acara spesial ini dan semua murni dari mereka (DP Lovers).

“Aku sangat mengapresiasi para fans yang mau bersusah payah membuatkan acara khusus untukku. Dan kebetulan aku juga akan meluncurkan album terbaruku Lembayung Ungu, maka aku makin semangat untuk tampil dan memberikan karya terbaikku bagi masyarakat,” papar Dian Piesesha.

Dian Piesesha mendapatkan surprise dari anak dan ponakannya. (Foto : Fah)

Dian hingga saat ini masih setia berada dalam naungan JK Record. Dengan berkumpul bersama fansnya ini, Dian merasa inilah moment terbaiknya  untuk  mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi  kerja keras  fans  dengan memberikan penampilan dan karya terbaiknya.

BACA JUGA:  GWS Menjadi Booster Kegembiraan Masyarakat Indonesia Dimasa Pandemi

“Kebetualan aku ini memiliki filosofi hidup seperti air. Ya mengalir saja. Aku tidak memiliki keinginan atau obsesi yang muluk-muluk. Semua aku jalani  dengan hati riang serta tanpa aksi yang aneh-aneh. Apa yang bisa aku kerjakan yang aku kerjakan. Apa yang Tuhan kasih, aku bersyukur banget,” ucapnya.

Tapi meski semua acara ini dari fans, bukan berarti  Dian Piesesha tidak  melakukan apapun. “Meski semua dari fans, tetapi aku dibantu JK record tetap berpartisipasi dengan menyediakan beberapa keperluan, seperti hadiah dan door prise. Pokoknya semua ini kerja bersama,” aku Dian.

daian Pisesha bersam Pak Nyo – Produser , Obbie Messakh , Sevi BP dan  para panitia DP Lovers  . (Foto : Fah)

Dian tampil di panggung disambut antusias. Kamera HP menunjukan ke wajahnya. “Jangan main HP, jangan moto-moto aja ya. Awas kalau nggak ikut nyanyi,” ancamnya disambut tawa para Fans. Mengawali acara dengan lagu “Cemara Cemara Cinta” dan “Kuncup Hati Layu Pasti ” yang diciptakannya di 1983. Saking menghayati lagu tersebut sampai-sampai Dian menitikkan air mata.

“Jangan salah ya, saya nggak sedih, lho. Saya sangat bahagia karena ketemu teman teman semua. Tapi memang cicilan kulkas belum lunas, beras juga udah habis,” Seloroh Dian sambil mengusap air mata.

40 tahun Dian Piesesha Berkarya  yang dikemas  dengan ramah tamah, makan siang dan pemberian dorprize untuk DP Lovers ini  dilakukan pemberian cindra mata  oleh Dian pada Pak Nyo selaku produser JK Record yang selalu mensuport hingga saat ini. Sebaliknya Pak Nyo juga memberikan  plakat berupa CD Lembayung Ungu yang belum pernah dirilis sebagai tanda  ’40 Tahun Dian Piesesha Berkarya’.  Selain itu, musisi Obbie Messakh turut menghibur dengan membawakan lagu Kisah Kasih Disekolah dan Natalia, sedangakan Sevi BP, artis JK Record juga turut menyumbangkan lagu terbarunya yang akan dirilis berjudul  ‘Andaikan dan Goyang Gojek’.Fah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *