Suport Dian Piesesha Untuk Paul Pondaag, Penerus Sang Legenda Pance Pondaag

Paul Pondaag saat berbincang bincang dengan Dian Piesesha di channel youtube Nyo Kristianto. (Foto : Fah)

Masih ingat dengan komposer ternama diera 80an, Pance Pondaag ? Ternyata darah seninya kini mengalir pada putra sulungnya bernama Paul Pondaag. Dalam bincang – bincang channel youtube Nyo Kristianto yang diunggah pada (26/2) bersama Dian Pieshesa, Paul mengungkapkan sedang disibukkan dengan pembuatan beberapa single terbarunya diantaranya ‘Aduh Rindu’, ‘Hanya Kau Dihati’ dan Abadi Namamu Dihatiku’.

Dalam kesempatan itu Dian Pieshesa merasa heran dengan lagu yang dinyanyikan Paul. ‘Kok nggak menyanyikan lagu papa kamu?’ tanya  Dian. “Wah.., itu masih bukan wewenang saya tante,” jawab Paul sembari tertawa.

Akhirnya Dian mengerti yang dimaksud Paul, meski yang dinyanyikan bukan lagu milik orang tuanya. “Ya gapapa, supaya ada perbedaan dan karakternya. Papa kamu karakternya ada sama tante, kalau karakter kamu beda lagi. Tapi kalau duduknya sih sama dengan papa kamu,” urai Dian.

Paul Pondaag. (Foto : Fah)

“Sesuai dengan bentuk perutnya tante, kalau papakan agak besar,” aku Paul,

Nyo selaku produser juga menambahkan, ‘Kurang satu, bawa rokok berwarna merah, kunci mobil dan koreknya,” timpal Nyo bercanda sambil tertawa,

Channel youtube yang berdurasi lebih dari 14 menit ini, Dian selaku penyanyi senior yang merupakan sahabat dari Pance Pondaag juga memberikan nasihat pada Paul.

“Lagu siapapun yang dinyanyikan, kita tetap berusaha selalu professional dan harus bisa menjiwai. Hidup itukan beraneka ragam, kayak tante aja kanan kanan, kiri kiri tapi hati lurus,” tutur Dian.

BACA JUGA:  Ratu Rafa Akui Pertama Kali Beradu Akting Dengan Rey Bong di ‘Saleha’ Grogi

Dian juga berharap dengan datangnya Paul ke Jeka Records, ada memory ke belakang dan ada pembaharuan serta tidak kehilangan Pance Pondaag.

“Karena Pance Pondaag itu identik dengan lagu di Jeka Records sudah luar biasa sekali,” tandas Dian.

Dian juga menceritakan pengalamannya yang tidak pernah dilupakan dalam hidupnya, dimana saat dirinya rekaman distudio bersama mendiang Pance.

“Pance itu kalau dengerin lagu duduknya diatas bangku sambil nungging, katanya untuk mencari jiwa lagunya. Kalau fals – fals dikit dicuekin aja, kalau papa kamu itu yang penting jiwanya,” terang Dian sambil menunjukkan gaya duduk mendiang Pance

Jadi penjiwaan itu lanjut Dian merupakan ciri khasnya. “Makanya buat tante penjiwaan itu nomor satu, nanti kamu juga harus begitu, semoga kamu sukse ya,” pesan Dian.Fah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *