Sukses dengan peluncuran Program Me Miles + Vendors, Me Miles Indonesia kembali menggelar acara seminar bisnis dengan program terbaru yaitu ‘Me Miles + Partner Bussinness’ pada Kamis (24/10). Program yang bertujuan untuk mensejahterakan pengusaha kecil menengah, Memiles telah menyiapkan bantuan Dana Usaha yang bisa dimanfaatkan oleh para pengusaha untuk expansi guna meraih profit yang lebih besar lagi. Bahkan Me Miles membuka kesempatan bagi para Pengusaha Pemula untuk ikut menikmati fasilitas.
“Program Me Miles Partnership ini kita mau kasih dana tanpa bertele – tele, tidak perlu jaminan rumah, jaminan tanah dan jaminan apapun. Tapi hanya dengan sejumlah top up dan mereka mendapatkan sejumlah uang mulai dari ratusan juta sampai maksimal 3 miliar perorang,” buka Suhanda, Managing Director Memiles disela – sela temu wartawan di Klub Kelapa Gading, Boulevard, Kelapa Gading Jakarta Utara (24/10).
Ketika nanti mereka bisa menunjukkan yang sangat luar biasa lanjut Suhanda, dalam tempo 2 minggu, 1 bulan ataupun 2 bulan, maka jumlah uang yang didapatkannya akan berlipat ganda.
“Bisa menjadi 2 kali lipat, biasa menjadi 3 kali lipat.Tergantung kerjasama yang adil, yang jujur dan yang aktif dari mereka,”ungkanya.
Dikatakan Suhanda Me Miles juga akan mensuport sejumlah dana yang akan mereka bisa jadikan sebagai bentuk modal usaha, pengembangan usaha. Baik usaha yang baru, usaha yang sudah ada bahkan sampai usaha yang bangkrut. Semuanya bisa di mulai kembali dan untuk bisa bergabung syaratnya dengan cara top up minimal Rp. 2 juta. Namun makin besar to up-nya maka makin besar uang yang akan diluncurkan dalam termin – termin tertentu. Beberapa bulan kedepan tetap ada fokus untuk bicara omzet nasional dan perolehan omzet total secara keseluruhan Me Miles.
“Seandainya kerjasama kita bangkrut dan uangnya habis, mereka tidak perlu lagi mengembalikan lagi uangnya ke Me Miles. Jadi semua itu suah dikasih full kepercayaan kelola, jadi tidak ada beban buat mereka untuk mengembalikan uangnya,”terang Suhanda.
Hal ini sesuai dengan misi visi Me Miles yakni mencerdaskan, mensejahterakan, memakmurkan dan membahagiakan masayarakat menengah kebawah. “Tapi tujuannya untuk keseluruhan bangsa Indonesia. Jadi bila mereka sudah berusaha dan tidak berhasil karena satu dan lain hal, kita juga nggak wajib membuat mereka sedih, membuat mereka susah dengan mengembalikan uangnya, jadi benar – benar kita bebaskan dari tuntuan apapun,” urainya.
Dalam partnership dengan Me Miles ini menurut Suhanda ada 3 tahapan yakni fase penjajakan, yakni harus tahu bisnis apa yang mau dijalankan, kendala atau maslah yang bisa timbul dan cara menghadapinya dan situasi pangsa pasar. Lalu yang kedua fase mulai, yakni didampaingi, akan dikelola dan di training oleh pihak – pihak Me Miles. Dan yang ke tiga adalah fase sesudah berjalan 1, 3, 6 atau satu tahun tetap dalam pembimbingan.
“Kalau bila nanti akhirnya mereka sangat bagus dan bisa mengembangkan ini, kita kan menurunkan lagi sejumlah dana untuk mereka buka cabang – cabang baru disetiap kota yang mereka inginkan,” paparnya.
Sementara Bernard, Leader & Speaker menerangkan bahwa untuk program Me Miles kini sudah sukses dengan memiliki customer 133 ribu orang hanya dalam 6 bulan. Mangaemen Me Miles juga memutuskan dan memberikan ide bagaimana untuk membantu para customer khususnya yang bergerak di UMKM dengan permodalan.
“Kalau untuk mengiklankan produknya sudah dibantu oleh Me Miles. Nah dengan program Partnership ini untuk membantu para customer Me Miles yang kesulitan untuk modal usaha. Kalaupun bisa dapat pinjaman dari lembaga – lembaga keuangan tentunya dengan potongan dan bunga yang cukup tinggi. Di Me Miles dengan top up kecil minimal Rp.2 juta mereka dapat Rp. 150 juta, kalau top up 5 juta, mereka bisa dapat Rp.500 juta dan to up 20 juta bisa dapat Rp 3 Milyar. Dan ini tanpa bunga dan tanpa provisi,” jelas Bernard.
Pada dasarnya Me Miles ini akan membantu para customer yang sudah join di Me Miles dengan pencairan dalam masa tunggunya. “Masa tunggunya bervariasi da didalam aplikasi dan tergantung omzetnya, ada yang di omzet nasional 400 Miliar, masa tunggu lebih lama yakni lebih dari 200 hari, sedangkan omzet 1 triliun masa tunggunya tidak terlalu lama yakni dibawah 100 hari,” pungkas Bernard.Fah
