Dalam rangka menyambut Hari Batik Nasional, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Barat bersama Dekranasda Provinsi Sumatera Barat menggelar karya kerajinan UKM Sumatera Barat bertema ‘I Like Batik Tanah Liek’ di Gedung Smesco, Jakarta Selatan, Senin (5/11). Acara yang dikemas dengan fashion show karya desainer asal Sumatera Barat, Novia Hertini yang sekaligus sebagai pembicara dalam talk show. Selain itu, pembicara lainnya Nevi Zuarina (Ketua Dekranasda Provinsi Sumatera Barat), Zaini Rais (Dosen Kriya FSRD ITB) dan Ir. Zirma Yusri Kadis Koperasi dan UKM Sumatera Barat .
Acara juga bertujuan untuk mempromosikan sekaligus mengangkat UKM Batik Loempo dari Pesisir Selatan, Sumatera Barat, dimana Novia Hertini sebagai desainer membina masyarakat Lumpo yang awalnya bertani dan berkebun kini sudah banyak yang membatik. Dalam waktu dekat ini juga rencananya akan diresmikannya ‘Kampung Batik Loempo’ di Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
“Dengan acara seperti ini pastinya kita ingin mempromosikan dengan ruang yang luas untuk Batik Loempo agar berkembang di masyarakat Indonesia khususnya di Sumatera Barat dan juga dunia internasional,”ujar Nevi Zuarina.
Setelah 3 tahun vakum didunia desainer kini Novia Hertini fokus ke Batik Loempo. Ia juga mengatakan banyak yang dilakukan selama 3 tahun itu, dimana ia banyak melakukan eksperimen untuk memberikan pewarnaan alam Batik Loempo, kini sudah setelah 1 tahun 3 bulan perjalanan Novia di Batik Loempo ini.
“Kita mengusung tema Urang Salido (orang yang berasal dari Salido) yang saya persembahkan buat Nevi Irwan Prayitno (Istri Gubernur Sumatera Barat) yang sangat mendukung dengan Batik Loempo dan beliau juga putri daerah dari Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Insya Allah tahun 2019 mendatang Batik Loempo ini sudah go internasional,”ungkap Novia yang rencananya akan menggelar fashion shownya di Rio De Janeiro, Brazil, 10 – 11 November 2018 ini.
Dalam pagelaran shownya Novia menampilkan 25 koleksi baju Batik Loempo diantaranya yang dikolaborasikan dengan warna – warna alam seperti kulit manggis dan warna – warna sintetis.Pada proses dasar kain selalu dicelup dengan lumpur tanah liek dengan ampas gambir. Untuk prosesnya bisa seminggu mulai dari mulai dari pencelupan, pengeringan hingga pewarnaannya.
“Setiap koleksi saya selalu warna gelap seperti marun ataupun hitam, dan kalau warna hijau pun dipadukan dengan hitam. Untuk bahannya sendiri lebih ke katun dengan motif yang mengarah unsur tradisional Minang Kabau, seperti akacino, Bungo Paco Ari Ari, Aie Batesong (air berputar), Badar Mudik, Paku Kacang Balimbiang dan lainnya,”jelas Novia yang bergelut didunia desainer selama 17 tahun ini.
“Motif – motif ini juga dibaur dengan motif – motif alam seperti daun ilalang, padi, pohon bambu, bunga kapas dan lainnya,”tambahnya.
Dalam pemasarannya sendiri Novia lebih kepada ibu – ibu sosialita karena menurutnya ibu – ibu sosialita memiliki banyak kegiatan dan secara langsung juga mempromosikan Batik Loempo.
“Alhamdulillah setiap koleksi peragaan busana teman – teman sosialita selalu membelinya dengan harga yang fleksibel dan tergantung permintaan. Untuk yang hand made atau eksklusif juga kita ada kisaran harganya Rp.4 juta hingga Rp.17 juta,”terang pemilik brand Batik Loempo by Novia Hertini ini.
Sementara Ir. Zirma Yusri Kadis Koperasi dan UKM Sumatera Barat menjelaskan bahwa Koperasi dan UKM Sumatera Barat dan Dekranasda selalu mendukung perkembangan fashion di Sumatera Barat untuk SDM, ketrampilan, tata kelola, akses modal dan promosi atau pemasaran.
“Kita akan mendekatkan akses modal dari perbankkan dan juga kita akan promosikan di dalam negeri maupun luar negeri,”ucap Zirma.
Raizal Boeyoeng Rais selaku desainer senior sekaligus Ketua Komunitas Desainer Etnik Indonesia (KDEI) mensuport dengan kehadiran Batik Loempo ini. Boeyoeng juga melihat sejak di APPMI Novia merupakan seorang desainer yang jiwa dan semangatnya sungguh – sungguh untuk fashion di Sumatera Barat.
“Kalau bukan kita yang maju, maka perlihatkan dulu diri kita (Novia) nanti orang – orang juga akan menoleh. Jadi itu dibenaknya Novia. Kalau untuk marketing ya dari kita aja dulu, karena Pemda juga pekerjaannya banyak, jadi untuk usaha kita, ya kita yang lebih tahu,” himbau Boeyoeng.
“Saya juga sangat berterima kasih sekali dengan Nevi Zuarina selaku Ketua Dekranasda Sumatera Barat dan Ir. Zirma Yusri, Kadis Koperasi dan UKM Sumatera Barat, yang telah memajukan industri fashion di Sumatera Barat,” pungkas Boeyoeng.Fah