Lima desainer Indonesia Modest Fashion Designer (IMFD) tampil memamerkan karya – karyanya di ajang Fashion Scout salah satu ajang bergengsi fashion dunia yakni London Week Autumn/Winter 2018. Para desainer tersebut diantaranya Jeny Tjahyawati, Lia Afif, Aisyah R, Tuty Adib, dan Ratu Anita Sovia. Ke lima desainer tersebut merupakan hasil seleksi dan telah lulus kurasi dibawah naungan oleh House Of MEA yang merupakan agensi para desainer berbakat baik dari Asia maupun Timur Tengah.
“Ini kali pertama Fashion Scout menampilkan koleksi busana modest dari Asia khususnya Indonesia. Proses kurasi nya juga cukup ketat dan lama, secara detailnya juga mereka sangat memperhatikan dari rancangan kita. ”ungkap Ketua Umum Indonesia Modest Fashion Designer, Jeny Tjahyawati.
Acara yang berlangsung 16 – 20 Februari 2018 di Freemanson’s Hall 60 Great Queen Street, London ini masing – masing desainer menampilkan 6 koleksi terbaiknya. Jenny Tjahyadi yang terinspirasi dari bunga Loppo dengan menyisipkan berbagai jenis bunga yang unik, Indah, modern elegan dan unik.
“Untuk memperindah di tambahkan perpaduan bordir, manik – manik swarovsky dengan bentuk siluet A dan pola 3D untuk mempercatik koleksi ini,”aku Jenny.
Ratu Anita Soviah dengan koleksi nya dari brand Lentera yang bertajuk Alam menampilkan kain Jumputan Palembang dengan Dobby. Pewarnaannya dilakukan dengan pewarna alam untuk semua koleksi nya dengan tekni tie dye. Warna pastelpun menjadi pilihan nya karena terkesan alam klasik dan alami.
Bagi Lita Afif natural dan elegan menjadi pilihan koleksinya dengan mengahadirkan busan muslim bertema Dhandaka Turqa yakni gabungan bahasa Sansekerta dan Inggris. Dhandaka yang berarti puisi dan Turqa yang merupaan turunan Turquoise. Semua koleksi nya untuk mengangkat kain batik Trenggalek yakni budaya keaslian dan warisan nenek moyang.
Berbeda dengan Aisyah R yang menampilkan koleksi gaya elegan dan feminim yang terinspirasi dari oleh kebudayaan kota Jambi dengan brand Darabirra yang mengangkat tema Sikok. Agar memikat setiap koleksi nya dengan pewarnaan yang lembut seperti gkseaya etnik melalui kota Jambi. Tidak ketinggalan juga dengan perpaduan aksen bordir dengan motif batik yang memberikan keindahan dan memesona bagi si pemakai.
Sementara Tuti Adib menampilkan busana tradisional dari Minangkabau, Sumatera Barat bertema Basiba. Selain cuttingan yang unik, modern dan bergaya ready to wear koleksinyanya juga elegant dan up to date. Koleksi nya juga memiliki detail beads dan handcraft dengan siluet yang ditampilkannya.
“Kami menggunakan mesin ATBM Payakumbuh Sumatera Barat yang dikombinasikan sifon,satin, organdi dan taffeta. Semua ini untuk lebih mengangkat kebudayaan wastra Indonesia di ajang Fashion Week London, juga di industry fashion internasional,”pungkas Tuty.Fah