Dalam rangka Hari Musik Nasional yang jatuh pada 9 Maret, Aliansi Jurnalis Video (AJV) divisi hiburan akan menyelenggarakan diskusi bertemakan ‘Spirit Musik Indonesia’ ini akan berlangsung di The Sultan Hotel & Residence Jakarta, Jumat (17/2/23) pukul 17.00 WIB.
Acara akan menghadirkan narasumber seperti CEO Nagaswara Rahayu Kertawiguna, aktor senior Roy Marten, Fitri Karlina, Ato Angkasa Band, Leonard Nyo Kristianto (CEO JK Records) serta artis dan pelaku industri musik lainnya.
Diskusi ‘Spirit Musik Indonesia” ini akan ditayangkan secara live melalui Aliansi Jurnalis Video, Unastv dan media sosial lainnya.
“Terbatasnya waktu dan lainnya untuk menyiapkan acara spektakuler ini tidak membuat kami terkendala. Justru menjadi tantangan yang harus diwujudkan,” ungkap Fauzi Zuhri selaku Ketua Penyelenggara yang akrab disapa Didi ini.
AJV divisi hiburan, kata didi, menaruh perhatian yang besar terhadap industri hiburan termasuk dunia musik Indonesia.
“Untuk itu, menjelang Hari Musik Nasional tahun ini kami mengelar diskusi musik mulai dari keroncong, melayu, dan lainnya,” tandas Didi.
Acara yang akan ditayangkan secara live ini juga akan menampilkan sejumlah penyanyi dan band seperti Fitri Karlina, Icha Christy, Seis Band, Barbie Kumalasari, Novi Ayla serta pengacara kondang Deolipa.
“Terima kasih kami ucapkan kepada para sponsor. Acara ini berlangsung dengan dukungan Hotel Sultan, Nagaswara, Unastv serta Orang Tua Group,” ungkap lelaki yang murah senyum ini.
Sementara itu, Ketua AJV divisi hiburan Achmad Syahban Lolo mengatakan, acara ini akan berlanjut pada puncak Hari Musik Nasional yang jatuh pada 9 Maret 2023.
“Salut kepada panitia yang memiliki semangat kerja tinggi di tengah keterbatasan yang ada. Saya optimistis acara yang akan disiarkan secara live ini akan sukses,” paparnya.
Lolo mengatakan, AJV divisi hiburan juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dari insan musik yang akan mengisi acara.
Mengenai diskusi yang menampilkan genre keroncong dan melayu, Lolo punya penilaian tersendiri.
“Kami ingin membumikan musik keroncong dan melayu. Harapannya semakin digemari pecinta musik Indonesia,” jelasnya.
Apalagi, ungkap Lolo, komunitas musik keroncong itu ada. “‘Namun minimnya perhatian dari produser membuat sedikitnya talenta bakat muda di musik keroncong,” pungkasnya.