Ramadan 1443 H bertema ‘Ramadan Penuh Berkah’, INDOSIAR akan hadir lebih spesial dengan theme song “Ramadan Oh Ramadan” yang liriknya diadaptasi oleh sosok presenter news INDOSIAR, Ryan Wiedaryanto dari lagu berjudul “Perdamaian” karya Drs. H. Abu Ali Haidar dan dinyanyikan oleh JD Eleven (Randa LIDA, Faul LIDA, Hari LIDA, Gunawan LIDA, dan Ridwan LIDA) bersama Byoode (Rara LIDA, Aulia DA, Putri DA, Meli LIDA, dan Nia LIDA
“Tahun ini kita mengambil lagu untuk theme song INDOSIAR lagu ‘Perdamaian’ yang liriknya kita ganti. Perdamaian ini sebenarnya sindiran, dimana banyak yang cinta damai tapi dunia perang dan makin ramai. Lagu ini kita buat ceria, jenaka yang isinya sebenarnya sindiran – sindiran halus buat orang puasa, seperti sholat wajibnya nggak jalanin, main sosmed tapi nggak baca Al Qur’an atau nggak puasa tapi ikut buka puasa bersama,” urai Ibu Harsiwi Achmad di press conference ‘Ramadan Penuh Berkah’ INDOSIAR, Kamis (17/03).
Ibu Harsiwi Achmad menuturkan bahwa Ramadan merupakan momen spesial untuk orang Indonesia. Dengan penduduk Indonesia yang mayoritas islam membuat rasa semuanya menjadi serba religius. Di bulan suci ini, INDOSIAR memiliki program yang sangat beragam mulai dari jelang sahur hingga tarawih dan tengah malam.
“Tapi harus bisa merangkai semuanya yakni yang ditunggu – tunggu adzan magrib, tema dan theme song. INDOSIAR kali mempunyai tema ‘Ramadan Penuh Berkah’ yang memang sangat jamak sekali setiap orang akan mendapatkan keberkahan disetiap kehidupan dan langkah – langkahnya. ‘Ramadan Penuh Berkah’ ini memang sudah -trademark-nya INDOSIAR selama Ramadan,” terang Ibu Harsiwi Achmad
Untuk adzan magrib dan adzan Subuh, INDOSIAR juga akan menayangan tampilan berbeda, karena melibatkan langsung dan menyatukan pasukan TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, TNI Angkatan Udara dan POLRI.
“Untuk adzan Magrib ini bagaimana kita selalu tampilkan berbeda – beda yang bukan saja sebagai penanda sholat tapi memberikan inspirasi terhadap suatu kehidupan. Dan tahun ini kita mengangkat TNI dan POLRI, karena kita tahu pekerjaan mereka serba susah baik dijalan, latihan dilaut, udara ataupun dihutan. Nah ini gimana sholatnya,” jelas Ibu Harsiwi Achmad.
Jadi kita menampilkan mereka dalam adzan lanjut Ibu Harsiwi Achmad, yang bukan saja penanda sholat namun sebagai inspirasi pada masyarakat.
“Jadi seberat apapun pekerjaan kita dan sesusah apapun dilokasi, kita akan selalu ingat akan kewajiban kita dengan sholat lima waktu, termasuk beliau – beliau ini. Tapi intinya kit akita ingin memberikan sesuatu yang terbaik sekaligus kita juga ingin membagakan apparat negara ini yang sudah mengabdi menjaga keamanan dan kenyamanan kita hidup bernegara,” papar Ibu Harsiwi Achmad.
Sementara Ryan Wiedaryanto, Presenter News INDOSIAR yang juga Koordinator Lapangan menerangkan bahwa saat ditugaskan untuk membuat klip adzan awalnya pesimis, karena melibatkan empat instansi TNI dan POLRI. Namun dirinya hanya berserah diri dan berdo’a pada Tuhan Yang Maha Kuasa agar diberikan kelancaran.
“Sempat kami bingung juga, dan kami hanya berdo’a pada Tuhan Yang Maha Kuasa terlebih apa yang dikerjakan ini adalah suatu kebaikan, memanggil ummat-Mu dan mengagungkan nama-Mu. Kami pasrah saja, apa yang Tuhan mau akami lakukan, kalau bisa seperti skenario yang kami inginkan Alhamdulillah dan bila tidak berilah jalan yang baik,” tutur Ryan seraya berdo’a.
Ternyata apa yang diharapkan Ryan bersama tim INDOSIAR dengan do’a – do’anya terkabul, sehingga apa yang diinginkannya sesuai dengan rencananya.
“Saat kami menghubungi Mabes POLRI, kita juga ke Mabes Cilangkap dan Alhamdulillah satu kali presentase langsung oke semuanya. Kami pulang juga agak merinding, ’ini bener nih oke semuanya,” cerita Ryan yang saat itu hampir nggak percaya dengan apa yang terjadi.
Dalam pengambilan lokasi syuting untuk klip adzan ini menurut Ryan semuanya berjalan lancar sesuai rencana mulai dari POLRI di lokasi Bundaran HI hingga TNI AD, TNI AU dan TNI AL.
“Alhamdulillah saat syuting TNI AL, kapal tempur yang kita inginkan tersedia, bahkan kita syuting tidak hanya bersandar tapi berlayar beneran ditengah laut dengan persenjataan lengkap. Saat berlayar juga sempat hujan tapi langitnya cantik sekali, dan ini skenario yang Kuasa. Jadi nggak perlu repot juga untuk membuat warna yang bagus di scene AL,” paparnya.
Begitupun juga di saat syuting TNI Angkatan Udara yang berlokasi LANUD Bandung, Jawa Barat, dengan pesawat tempurnya lanjut Ryan, dimana scene nya para penerbang terjun. Untuk mempermudah pengambilan gambarnya para penerjunpun dbekali kamera kecil di helemnya.
“Alhamdulillah semuanya berjalan sesuai rencana juga. Begitupun saat kita ambil boarding dan take off,” ujar Ryan bersyukur.
Bagi lelaki penyuka film ‘Rambo’ ini, scene yang diambil untuk TNI AD dirinya menginginkan adegan menyebur didanau layaknya Rambo dengan senjata lengkap. Sebelumnya iapun minta izin dengan divisi Kostrad AD dan disetujuinya.
“Akhirnya kita bersama menuju hutan yang ada danaunya dan perjalanan tidak bisa dilalui kendaraan, dan kami berjalan kaki sejauh 3 kilometer. Kami bersyukur semuanya berjalan lancar, dan sangat berterima kasih atas dukungan TNI AD, TNI AU, TNI AL dan POLRI,” pungkas Ryan.Fah