Film drama komedi full berbahasa Bugis Bone, AMBO NAI SOPIR ANDALAN” ditayangkan secara khusus untuk para wartawan dan undangan di studio 1 dan 2, bioskop Atrium XXI, Plaza Atrium, Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa, (15/2/2022).
“AMBO NAI SOPIR ANDALAN” disutradarai Andi Burhamzah serta diproduseri Sunarti Sain dan Nicky Sairama ini dibintangi oleh oleh Ambo Nai, Diny Arishandy, Malla, Sape, Cukke, Daeng Nojeng dan masih banyak lagi
Penonton yang sebagian besar terdiri dari masyarakat etnis Bugis jelas memuaskan kerinduan akan bahasa daerahnya, menertawakan tingkah dan celetukan si Ambo Nai yang sudah mereka kenal.
Andi Hasriadi salah satu penonton asal Bugis Bone yang bekerja sebagai dosen disalah satu Perguruan Tinggi Jakarta menuturkan bahwa Film Ambo Nai Supir Andalan’ merupakan film persahabatan yang mengangkat kearifan lokal serta edukasinya yang dibumbui humor.
“Pokoknya kalau menonton dari awal ada humornya, ada edukasinya dan Pendidikan buat kita semua,” ucap Andi.
Menurutnya keistimewaan film ini secara pribadi yang saat ini berada diperantauan di Jakarta, saat menonton, seolah – olah dirinya berada kembali kampung halaman.
“Ini sangat menarik sekali, dan bisa mengobati rasa kerinduan kita dikampung halaman,” aku Andi.
Sementara Andi Bachtiar Yusuf, penulis dan sutradara melihat bahwa film ‘Ambo Nai Sopir Andalan’ ini merupakan film komedi komprehensif yang cukup berkesan meski punya kekurangan dan tidak mempunyai akses, kendala teknis dan badget.
“Dengan pemainnya yang tidak terkenal semua, itu nggak ada masalah. Banyak juga film – film di dunia ini pemainnya ngga terkenal tapi juga laku,” ungkap lelaki yang menyutradari film Love for Sale (2018), The Jak (2007) dan Romeo Juliet (2009) ini.
Film yang diproduksi Timur Pictures dan 786 Production ini berkisah tentang persahabatan Ambo Nai harus menerima kenyataan dipecat sebagai sopir penumpang antar daerah justru di saat istrinya sedang hamil tua. Namun harapannya membuncah saat ia mendapatkan informasi dari sahabat karibnya, Malla, bahwa juragan ikan di Bajoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, sedang butuh sopir untuk mengantar ikan-ikannya ke kota. Ambo Nai sangat antusias. Ia yakin bisa diterima bekerja. Ia tidak tahu kalau persaingan sesama sopir di tempat juragan ikan sangat keras. Persahabatannya dengan Malla yang didapuk menjadi kenek pun diuji. Ia juga harus berhadapan dengan genk Bos Pirang.
Berhasilkah ia membawa pulang uang, upah hasil pekerjaannya untuk biaya persalinan istrinya? Bagaimana suka-duka perjuangannya ikuti di bioskop mulai Kamis, 24 Februari 2022.Fah