Mengusung tema “Berkelanjutan!”. Distrik Seni X Sarinah sesi kedua resmi dibuka untuk publik pada Jumat (09/09) bertempat di Gedung Sarinah Communty Mall lantai 6. Melalui tema ini, Distrik Seni X Sarinah berharap dapat memberikan respon terhadap berbagai permasalahan lingkungan, sosial, dan ekonomi di Indonesia melalui karya-karya seni yang diekspresikan oleh para seniman yang tergabung dalam pameran sesi kedua ini.
Sebagai pameran seni yang menjadi pusat pelestarian budaya, Distrik Seni X Sarinah merangkul seniman lokal untuk mengeksplorasi gagasan berkelanjutan melalui sudut pandang budaya lokal, sehingga pameran yang diselenggarakan Distrik Seni X Sarinah tidak hanya mengusung semangat kebangkitan ekosistem seni Indonesia, tetapi juga sebagai ruang edukasi budaya yang sejalan dengan nilai-nilai Berkelanjutan!
Heri Pemad, Direktur Artistik Distrik Seni mengatakan melihat antusiasme lebih dari 60.000 pengunjung disesi pertama (Juni – Agustus 2022, Distrik Seni X Sarinah termotivasi untuk menghadirkan karya seni rupa yang lebih menarik.
“30 seniman individu dan kolektif yang terlibat berkolaborasi dalam pameran sesi kedua ini memiliki karakter khas dan kuat, sertakeunikan masing – masing dalam mengeksplorasi gagasan berkelanjutan melalui suudut pandang budaya lokal. Tidak hanya mengusung semangat kebangkitan ekosistem seni, tetapi juga sebagi ruang eduskasi budaya yang sejalan dengan nilai-nilai berkelanjutan,” terang Heri.
Perbedaan yang paling mencolok dari pagelaran Distrik Seni X Sarinah sesi kedua kali ini adalah, bergabungnya Dewa Budjana, Heri Dono dan Jay Subyakto sebagai kolaborator yang akan menampilkan karya-karya unik mereka dalam merespon tema Berkelanjutan!, melalui medium yang unik dan tentunya belum pernah ditampilkan pada pagelaran pameran seni lain di Indonesia.
Morine Rociana, Direktur Mojisa Creative menjelaskan melalui pameran seni yang diselenggarakan, Distrik Seni X Sarinah ingin menginspirasi masyarakat Indonesia untuk menyadari bahwa tradisi, adat istiadat, dan budaya lokal sebenarnya sudah mengajarkan kita untuk hidup secara Berkelanjutan.
“Distrik Seni X Sarinah melihat bahwa trend gaya hidup berkelanjutan anak muda Indonesia saat ini membuka peluang untuk gerakan kembali menerapkan nilai dan budaya lokal yang sudah ada sebelumnya di kehidupan sehari-hari seperti semangat menjaga hutan yang dilakukan oleh masyarakat adat Papua ataupun penggunaan perabotan rumah tangga yang ramah lingkungan seperti Besek dan daun pisang untuk membungkus makanan, hal tersebut menunjukkan secara tidak langsung kebiasaan masyarakat lokal sudah mengajarkan untuk memanfaatkan alam sesuai kebutuhan dan melarang adanya eksploitasi lingkungan yang berlebihan,” papar Morine.
Farah Wardani, Penata Artistik Distrik Seni juga menuturkan bahwa isu keberlanjutan bukan lagi hal yang asing di masyarakat khususnya anak muda Indonesia saat ini. Munculnya kesadaran anak muda atas berbagai permasalahan yang ada saat ini mendorong Distrik seni untuk mengangkat Berkelanjutan! sebagai tema sesi kedua sekaligus gerakan sosial yang mendorong anak muda untuk mengambil peran dalam mewujudkan lingkungan, sosial, dan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan.
“Distrik Seni X Sarinah optimis mengajak lebih banyak masyarakat Indonesia untuk mendorong tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan dengan menggali kembali nilai-nilai budaya lokal Indonesia. Kami berharap bersama masyarakat dan pemerintah dapat mewujudkan ekosistem seni rupa yang berkelanjutan di Indonesia dan mendukung tercapainya target SDGs Indonesia tahun 2030,” urainya.
Sementara Direktur Utama Sarinah, Fetty Kwartati menyampaikan pembaruan tema dan karya seni yang ditampilkan pada taiap kuartal ini merupakan bagian upaya dari Distrik Seni X Sarinahuntuk memberikan pengalaman berbeda dalam menikmati seni dan memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mengeksplorasi budaya Indonesia lebih dalam.
“Hal ini sejalan dengan visi dan misi kami, menjadikan Sarinah sebagai Panggung Karya Indonesia, wadah bagi setiap pegiat industri kreatif tanah air untuk menampilkan karya – karya terbaik mereka kepada khalayak,” jelas Fetty.
Adapun 30 seniman yang mengikuti pameran Distrik Seni X Sarinah sesi kedua adalah Angki Purbandono, Arahmaiani, Ari Bayuaji, Arin Dwihartanto Sunaryo, Asmudjo Jono Irianto, Devfto Printmaking Institute, Eddi Prabandono, Entang Wiharso, Gerilya, Hanafi, Heri Dono, I Gusti Ngurah Udiantara, I Made Djirna, Iwan Effendi, Jay Subyakto, Dewa Budjana, Maryanto, Meliantha Muliawan, Moch. Hasrul, Mohammad Taufiq (Emte), Nasirun, Natas Setiabudhi, Naufal Abshar, Nindityo Adipurnomo, Sirin Farid Stevy, Tisna Sanjaya, Uji Hahan Handoko, Vincent Rumahloine, Wulang Sun dan Maharani Mancanagara.Fah