Ahmad Mahendra Sambut Baik ‘Bincang Filmku’ Sebagai Sarana Apresiasi dan Kampanye Film Indonesia

Diskusi ‘Bincang Filmku’ di KemendikbudRistek, Jakarta pada Selasa (31/05/2022). ( Foto : Istimewa)

Bertempat di Aula Kantor Kemendikbud Ristek, Jakarta, DemiFilm Indonesia (dFI) bekerjasama dengan Badan Perfilman Indonesia (BPI) menggelar diskusi yang bertajuk ‘Bincang Filmku’. Diskusi ini dimaksudkan untuk saling berbagi perspektif up to date film-film yang sudah tayang dan bakal tayang diboskop tanah air.

Diskusi yang dimoderatori Arul Muchsen ini dihadiri oleh Direktur Perfilman, Musik dan Media Baru Kemendikbud Ristek, Ahmad Mahendra dan beberapa narasumber antara lain, Yan Widjaja (Ketua dFI), Gunawan Pagaru (Ktum BPI), Vivian Idris (Kabid Festival & Kegiatan BPI) dan Wina Armada (Ketum FFWI)

Dalam diskusi tersebut juga memperbincangkan Film ‘KKN Di Desa Penari’ jelang 9 Juta Penonton sampai akhir pekan ini. Tak hanya itu, perfilman tanah air saat ini sudah memasuki 100% bagi bioskop menjadi pertanda baik ‘kembalinya penonton’ film Indonesia.

“DFI memang basisnya adalah kampanye dan sosialisasi tiap hari Kamis itu ada 1 atau 2 film Indonesia, dFI ajak-ajak nonton dengan tagline,”Mencintai Indonesia dengan Nonton Film Nasional”, ucap Yan Widjaja selaku Ketua Umum DFI, Selasa (31/05).

Diskusi Bincang Filmku di Kemendikbud Ristek pada Selasa (31-05-22). (Foto : Fah)

Dirketur PMM KemendikbudRistek juga menyampaikan, menyambut baik acara diskusi bertajuk ‘Bincang Filmku’ sebagai sarana apresiasi dan Kampanye Film Indonesia.

“Sudah endemi yah ? Bioskop sudah buka 100% artinya makin banyak lagi penonton yang akan ke bioskop dengan beragam genre dari drama hingga horror. Malah 9 Juni mendatang akan tayang Gatotkaca dan berlanjut 16 Juni drama inspiratif ‘Naga Naga Naga’, saya nonton trailernya di demifilm tv dan bagus-bagus semua ya, apalagi raihan KKN Di Desa Penari sudah 8 juta lebih patut diapresiasi,” urai Ahmad Mahendra.

BACA JUGA:  Iis Novarina Persembahkan Lagu 'Doaku Untukmu', Tak Kuasa Menahan Tangis Ingat Alm. Sang Suami

Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Badan Perfilman Nasional BPI, Gunawan Pagaru menyinggung tentang kesejahteraan bagi karyawan film dan televisi yang layak dilindungi oleh asuransi.

“BPI akan terus mengawal perfilman nasional dan para filmakernya termasuk para stakeholdernya dengan kompetensi masing-masing harus punya BPJS atau asuransi sehingga dalam berkarya tidak lagi menemui hambatan walau 2-4 bulan tidak mendapat project semua sejahtera,” jelas Gunawan.

Sementara Vivian Idris selaku Kabid Festival dan Kegiatan BPI juga sangat mengapresiasi jumlah penonton yang mulai menanjak naik dan tentu saja menjadi momentum yang baik buat semua.

Wina Armada selaku jubir PPFI sekaligus Ketua FFWI  menggarisbawahi bahwa perkembangan saat ini harus raih perhatian dan dukungan semua pihak agar 2.145 layar lebih dari beragam ekhibitor beri kesempatan yang lebih baik kepada film Indonesia.

“Dari data yang ada seperti KKN di Desa Penari yang sudah raih 8 juta lebih penonton dan baru ada 1 judul, lalu yang 7 juta tidak ada, 6 juta ada 1 film, 4 juta ada 4film, 3juta ada 5 film yang 2 juta ada 19 films. Menarik 25 film terlaris sepanjang masa bergenre horror 7 film, komedi 8 film, drama 4 film, dan teenlit romance 4 film. Jadi komedi dan horror masih dominan,” pungkas Wina Armada.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *