Setelah ditinggalkan beberapa Ustaz dan Ustazah yang harus “Wassalam”, para Ustaz dan Ustazah yang masih tersisa akan terus berjuang menyampaikan tausyiah terbaiknya di program Akademi Sahur Indosiar (AKSI) 2022.
Dengan suara merdu serta alunan lagu religi berjudul “Buka Mata Hati”, Aulia DA dan Putri DA tampil mengawali AKSI 2022, Kamis dini hari tadi (14/04). Di babak top 18 kali ini, ketiga peserta dari Kloter Khuldi kembali tampil untuk mensyi’arkan Islam melalui tema dakwah yang menarik diantaranya Alif (Pati), Hakim (Kediri), Syihab (Jakarta) dan dinilai oleh keempat dewan juri yakni Ustaz Subki Al Bughury, Ustaz Wijayanto, Ustaz Solmed dan Ustazah Mamah Dedeh.
Mendapat penilaian yang cukup baik dari salah satu juri di minggu lalu, Alif (Pati) berkesempatan menjadi peserta pertama yang tampil di Kloter Khuldi. Ada yang diuji susah, ada yang diuji senang, inti dari tausyiah yang disampaikan Alif pun sukses meraih total poin 374 dari dewan juri lewat tema “Ujian Sebagai Bagian Dari Kehidupan”.
“Alhamdulilah penampilannya oke banget, mudah-mudahan ini menjadi kesempurnaan bagi Alif di pagi yang berkah ini”, puji Ustaz Solmed.
Berikutnya peserta kedua yakni Hakim (Kediri) tampil membawakan tema tausyiah “Amal Yang Berat” meraih total poin 368. ”Sudah mendapatkan nilai baik, kedepannya harus ada sesuatu yang plus lagi dari kemampuan-kemampuan yang dimiliki Hakim”, saran Ustaz Subki Al Bughury.
Segmen “Grebek Sahur” pada program AKSI kali ini menghadirkan keluarga Ustaz Wijayanto yang berada di Yogyakarta. Anak beserta istri tercinta Ustaz Wijayanto terlihat menikmati santapan sahur meski tanpa didampingi sosok Ustaz Wijayanto yang sedang bertugas menjadi dewan juri di AKSI Indonesia 2022. Sempat menitikkan air mata karena rindu dengan anak-anaknya, tidak membuat Ustaz Wijayanto bersedih. Celotehan serta canda tawa para host Irfan Hakim, Abdel, Ramzi, Putri DA dan Aulia DA membuat para juri termasuk Ustaz Wijayanto tetap semangat untuk memberikan komentar dan nilai terbaik kepada peserta AKSI 2022.
Peserta terakhir yang memiliki ciri khas logat Betawi yang kental yakni Syihab (Jakarta) menyampaikan tausyiahnya dengan tema “Nikmatnya Majelis Ilmu” pagi tadi.
”Logat Betawi nya harus dipertahankan karena ini logat nasional, dakwah itu kaya dan luas mau pakai bahasa apa saja atau logat apa saja tetap dapat dinikmati. Isi tema tausyiahnya juga sangat baik”, ujar Ustaz Solmed. Tema “Nikmatnya Majelis Ilmu” yang dibawakan oleh Syihab (Jakarta) berhasil mendapatkan total poin 374 dari keempat dewan juri. Tidak hanya itu, para host dan dewan juri pun asik bermain tebak kata bahasa Betawi bersama Syihab.
Perolehan skor yang telah diraih keempat ustaz dan ustazah akan diakumulasikan perolehan polling SMS/Vidio di akhir acara dengan konversi nilai 50% skor dan 50% polling SMS/Vidio. Posisi teratas ditempati Alif (Pati) disusul oleh Syihab (Jakarta). Sementara Hakim (Kediri) yang berada di posisi terendah pun mengharuskannya “Wassalam” dari panggung AKSI Indonesia 2022.
