Pandemi Covid 19 berdampak besar bagi industry perfilman Indonesia. Dalam beberapa bulan wabah virus corona ini membuat seluruh bioskop di Indonesia menutup kegiatan operasionalnya untuk mengikuti anjuran pemerinah agar tidak berkerumun dalam Gerakan sosial distancing atau jaga jarak.
Dipertengahan Juni 2020 lalu pemerintahpun melakukan New Normal setelah pemberlakuan PSBB. New Normal ini setidaknya diharapkan kembalinya kebangkitan industry perfilman Indonesia yang selama ini terpukul lantaran covid 19 ini.
“Saat ini kita sudah masuk masa New Normal, jadi perfilman Indonesia harus bangkit lagi. Meski dirasakan kondisi yang saat ini memang sulit,” ujar Ahmad Mahendra, Direktur Perfilman, Musik, dan Media Baru dalam Webinar Online bertajuk ‘Mensiasati Promosi Film Nasional Saat New Normal, Jum’at (26/6).
Lebih lanjut Hendra menjelaskan saat ini pemerintah juga sudah memperbolehkan untuk syuting kembali di new normal ini. Namun harus sesuai dengan protokol kesehatan. Tak hanya itu, SKB juga sudah ditandangani dan siap di keluarkan.
“SKB ini bisa membuat rasa aman bagi para pemain, sutradara dan produser untuk syuting tanpa terburu – buru dan tekanan,” terang Mahendra.
Kebijakan ini juga diserahkan lagi pada pemerintah daerah lanjut Mahendra, karena setiap daerah berbeda-beda kondisinya, baik zona hijau,kuning maupun merah.
“Zona hijau tentunya boleh untuk nonton bioskop dan aktivitas syuting. Kalau kuning tergantung pemerintah daerah boleh atau tidaknya, andai dilarang, tentunya juga untuk kepentingan bersama,” urainya.
Dian Sunardi Munaf, Direktur CGV Cinema mengatakan untuk bioskop mulai bisa dibuka lagi tentunya menunggu izin buka dari Pemerintah. Bila mendapatkan izin tentunya dengan mengikuti aturan-aturan Pemerintah Daerah.
“Saat ini kami prioritaskan untuk mendapat izin buka dulu.Kalau sudah dapat izin kami akan menyiapkan untuk kenyamanan dan mengikuti protokol kesehatan bagi para pengunjung,” papar Dian.
Sementara Aris Muda selaku Publisis dan Marketing Film Agency mengungkapkan dalam masa-masa pandemi Covid 19 saat ini harus mengubah promosi untuk menarik para pengemar atau pengunjung film. Ia juga menyebut ada empat poin yang harus dikuatkan untuk menyokong pemasaran film bioskop di tengah pandemic yakni menciptakan produk, placement, price dan promosi.
“Promosi dengan berbagai cara baik dengan memperbanyak influencer untuk mereview penayangan film di bioskop. Atau bisa dilakukan dengan konen-konten digital marketing,” pungkas Aris.Fah.