IFW 2018 Mengusung Tema ‘Cultural Identity’ Dengan Mengangkat Budaya Fesyen Danau Toba, Borobudur Dan Labuan Bajo

Poppy Dharsono (Presiden APPMI ) bersama Judith Jubillina Dipodiputro, Mellisa Siska Siska Juminto, Shabrina Salsabilla dan para desainer IFW 2018

Indonesian Fahion Week (IFW) 2018 yang merupakan ajang promosi fashion terbesar di Indonesia kembali digelar ketujuh kalinya dengan mengusung tema ‘Cultural Identity’. IFW yang akan digelar pada 29 Maret – 1 April 2018 di Jakara Convention Center (JCC) mengusung konsep mengupayakan ‘Tujuan Pariwisata Untuk Menemukan Inspirasi Fashion’ dengan mengangkat budaya dari tiga kawasan sebagai sorotan utama yaitu Danau Toba di, Borobudur dan Labuan Bajo.

IFW yang terselenggara atas kerjasama Assosiasi Perancang Penguasaha Muda (APPMI) dan Rumah Kreatif BUMN (RKB) ini berkomitmen untuk terus mengembangkan dan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia sebagai salah satu perwujudan peningkatan ekonomi nasional.

“IFW adalah perwujudan identitas kebudayaan dan kami selalu berupaya mendorong industry fashion Indonesia yang membawa ciri dan kepribadian nasional, mmebantu UMKM sebagai basis penggerak industri kreatif kerakyatan di bidang fashion dengan membantu promosi dan mengarahkan produk serta rancangan yang sedang trend di pasar,”ujar Poppy Dharsono, Presiden APPMI dan IFW.

Poppy Dharsono saat memberikan keterangan persnya pada awak media.

Dalam IFW kali ini diikuti sebanyak 200 perancang mode baik lokal maupun internasional , 460 peserta pameran merek fashion dan tekstil , workshop dengan pakarnya, kuliner dan oleh – oleh panganan dari berbagai daerah di Nusantra. “Setiap harinya pengunjung IFW akan merasakan ambience yang berbeda mulai dari busana yang ditampilkan seperti hari peratma dari Tanah Batak dengan kuliner nya, begitupun hari kedua dan selanjutnya,”tambah Poppy.

BACA JUGA:  Film ‘Lima’ Dapat Dukungan dan Suport Dari Berbagai Kalangan

Judith Jubillina Dipodiputro, Staf Khusus II Kementrian BUMN mengatakan bahwa pelaku UKM di Indonesia telah mencapai 57 juta yang sebagian besar para pelaku usaha mikro. Hal ini menunjukkan potensi ekonomi UKM sebagai salah satu penggerak ekonomi Indonesia untuk meningkatkan kemakmuran negeri.

“Ajang IFW ini sarana bagi Rumah Kreatif BUMN untuk mengenal karya maupun produksi pelaku UMKM di sector fashion yang menjadi binaan BUMN. Kami ingin memajukan dan mengembangkan usaha pelaku UMKM di berbagai wilayah Tanah Air, sehingga dapat meningkatkan usaha dan membantu pembangunan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia,”jelas Judith.

Peragaan fashion show dari Tanah Batak-Danau Toba, Borobudur-Jawa Tengah dan Labuan Bajo-NTT

Sementara Brand Executive Wardah, Shabrina Salsabila menerangkan bahwa tahun ini Wardah memasuki tahun ketiga sebagai official Makeup & Hair Do IFW, dan ini tentuya sebagai bentuk komitmennya dalam mendukung kemajuan industry mode Indonesia.”Wardah akan menerjunkan 50 orang tim makeup artis di backstage IFW dan tim kami siap mengkreasikan berbagai kebutuhan mood makeup dari masing- masing desainer untuk fashion show di panggung,”pungkas Shabrina.Fah

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *