Pepatah mengatakan buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Inilah gambaran yang terjadi pada putra musisi mendiang Tono Supartono yakni Dimas Supartono sebagai penerus sang ayah dibidang musik.
Pria kelahiran Jakarta, 7 Juni 1983 ini tak tinggal diam dengan cita cita milik ayahnya. Meski disibukan dengan pekerjaan rutin di bidang properti dan trading, Dimas tetap melanjutkan kegiatan ayahnya di industri musik.
“Melanjutkan kegiatan almarhum ayah saya di bidang musik. Seperti melanjutkan jadi produser, me-remake lagu-lagu almarhum dan dinyanyikan penyanyi yang lagi hits jaman sekarang. Kemungkinan mengadakan konser besar untuk penyanyi-penyanyi hebat Indonesia,” ungkap lelaki yang disapa Dimas ini.
Karena itu sebelum melanjutkan kiprahnya sebagai promotor musik, Dimas akan menaikan lagi 2 lagu karya almarhum Tono Supartono yang dinyanyikan oleh para penyanyi Magenta Orchestra. Dari album moving on, yang berjudul “Jujur Saja” yang dinyanyikan Ira Batti dan “Seandainya” oleh Ira, Wisha dan Annisa yang diiringi oleh musisi Andi Rianto.
Ketika ditanya apa yang menjadi alasan Dimas untuk melanjutkan cita cita ayahnya, dirinya dengan singkat menjelaskan merasa harus berperan.
“Alasannya ingin berkontribusi di industri musik Indonesia. Saya juga pernah membantu menyelesaikan lirik dengan almarhum yaitu di lagu ‘Pergilah’ dan ‘Sang Bidadari’,” ujar pria lulusan S1 Jurusan Manajemen Keuangan dan Human Resources.
Lebih lanjut Dimas menjelaskan banyak kenangan yang tak terlupakan dari sosok mendiang ayahnya, Dimas teringat akan nasihat yang berharga.
“Almarhum mengajarkan saya sebagai manusia harus disiplin dan ulet dalam mengerjakan sesuatu. Juga mengusahakan apa yang kita inginkan dengan cara yang baik dan pantang menyerah,” kenangnya.
Begitu juga dengan pelajaran berharga di industri musik, Dimas kerap diajarkan olah vokal bersama ayahnya.
“Di dunia musik juga ayah yang mengajarkan saya untuk berlatih vokal. Kebetulan saya tidak main alat musik tapi kalo masalah bernyanyi (vokal) bisa lah sedikit-sedikit. Terpenting adalah bagaimana mempertahankan lagu agar tetap enak didengar dari masa ke masa,” paparnya.
Seperti diketahui saat ini Single ‘Sang Bidadari’, karya kolaborasi mendiang Tono Supartono dan Andi Rianto kembali diputar di sejumlah radio kenamaan di Indonesia. Dengan suara khas berkarakter serta dentingan piano hebat dari musisi Andi Rianto.
Sebut saja radio-radio mulai dari Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Yogya, Surabaya, Kediri, Malang sampai Bali, kerap memutar kenangan ‘Sang Bidadari’ kepada pendengar.
Selain radio-radio di banyak kota yg memutar karyanya, juga video clip nya ditayangin di Nirwana TV Bali dan Magna TV (grup Metro TV) Jakarta.
Putra pertama dari dua bersaudara pasangan (alm) Tono Supartono dan (almh) Upiek Supartono ini mengaku senang ketika mendengarkan karya ayahnya diputar kembali di banyak Radio dan videonya ditayangkan di TV.
“Pastinya saya sangat bahagia dan bangga, karya (alm) ayah saya diperdengarkan kepada banyak pendengar di banyak kota, juga ditayangkan di TV. Semoga pendengar, khususnya pecinta musik Indonesia bisa menikmati karya beliau,” pungkas Dimas.