Mulai merasa miliki kemampuan indra ke 6 sejak usia dini, tepatnya antara usia 9 sampai 10 tahun. Awalnya merasa aneh dengan kemampuam tersebut, lelaki yang biasa disapa Bagiono merasakan dirinya berbeda dengan teman-teman sebayanya. Bahkan dalam kehidupan dalam keluarga, Bagiono merasa paling beda sendiri.
“Saya sudah masuk pada dunia mistis. Dulu disekitar rumah saya masih banyak kebun. Saya juga sangat menyenangi tempat-tempat keramat. Yang saya rasakan adalah atmosfir yang membuat saya betah berada pada lingkungan dunia gaib. Saya bisa hidup berdampingan dengan aneka mahluk astral,” ujar Bagiono di sela – sela kesibukannya di bilangan Jakarta Selatan, Sabtu, (18/1)
Akibatnya, lanjut Bagiono, awalnya saya ketakutan dan stres. Mahluk tersebut muncul secara dadakan. Saking stresnya beberapa orang saya mengalami depresi. Ini semua karena ia berkomunikasi dengan dunia tak nyata. Baginya mereka nyata, karena dirinnya bisa berbicara mahluk astral. Sementara orang normal tidak akan mengerti karena tidak ada perwujudan.
“Sementara saya ngobrol dengan barang yang tak terlihat. Saya sering bicara sendiri, jangan ganggu, jangan ganggu, hingga saya dianggap bicara sendiri. Sebenarnya mereka itu tidak sedang menakuti kita, mereka hanya ingin eksistensi diakui. Namun kemunculan mereka yang tiba-tiba kerap membuat manusia terkejut dan salah tafsir,” urai Pengacara yang juga Produser Eksekutif Bag Pictures ini.
Namun saat masuk usia SMP, Bagiono sudah bisa sedikit mengendalikan rasa takutnya dan memfaat kemampuan anugerah Tuhan tersebut. Ia sudah tidak lagi mendapatkan pengelihatan mahluk gaib secara tiba-tiba. Yang dilihat lebih pada situasional, seperti sedang nonton film.
“Kebanyakan bentuk-bentuk astral tersebut berwujud siluet. Komunikasi bisa lebih lancar, dan saya bisa menghadirkan mereka jika saya butuhkan,” ucap Bagiono.
Dan sebenarnya, lanjut Bagiono, penampakan mahluk astral tidak selalu sama dengan serial horor atau fim horor. Mereka memiliki tingkatan dan jenis yang berbeda-beda. Bahwa untuk satu jenis hantu memiliki kelas dan jenis.
Namun bagi Bagiono kemampuan indigo ini juga sangat membantu dalam bidang lain yang menjadi profesinya. Karena selain menjadi produser, lelaki ramah ini seorang lawyer yang membela klien, ketika menghadapi perkara pidana.
“Pernah suatu ketika saya berhadapan dengan seseorang di pengadilan. Lawan saya, jelas-jelas melanggar hukum. Saya sampaikan padanya, sebaiknya anda jujur saja. Karena dia secara terbuka memang salah, saya sarankan dia untuk jujur dari pada masuk penjara dan bunuh diri. Diluar dugaan, kata-kata saya benar terbuka. Dan benar tidak sampai setahun kemudian, lawan saya tadi dikabarkan tewas akibat bunuh diri di dalam penjara,” kenang Bagiono.
Selain sukses menjadi seorang pengacara, Bagiono yang merupakan Ketua Umum Persatuan Artis Indonesia (Pafindo) juga telah sukses menjadi seorang produser. Kini ia sedang menggarap produksi film di chanel youtube bejudul ‘Mitos’ dan juga membuat film horror berjudul ‘Ratu Kuntilanak’ serta beberapa film lainnya.Fah
