Penyanyi asal negeri Jiran, Malaysia, Mario Penang kini memiliki kesibukan yang cukup padat di dunia entertaint. Selain show nyanyi dan mengajar salsa ia juga disibukkan dengan menjadi juri di ajang dangdut, salah satunya kompetisi dangdut yang digelar oleh Radio Elgangga di Grand Mall Bekasi, Kota Bekasi. Pelantun Single ‘Kan Abang Bilang’ ini mengaku bahwa dirinya bukanlah pertama kali menjadi juri dalam ajang menyanyi, bahkan ia sering juga menjadi juri dance atau salsa.
“Sebenarnya untuk salsa juga aku sering menjadi juri, kebetulan Asian Games tahun ini. Indonesia tidak ada sport salsa, jadi tahun ini saya absen untuk jadi jurinya, kalau tahun kemarin aku ditunjuk jadi jurinya,”ujar Mario disela – sela acara Kilau Dangdut GMB Vol. 2 di Grand Mall Bekasi, Kota Bekasi, Jum’at (3/8).
Dikatakan Mario bahwa perkembangan dan rating musik dangdut pada saat ini semakin bagus dan naik, dan iapun berharap musik dangdut seterusnya semakin membaik.
“Perkembangannya cukup pesat ya kalau dilihat di stasiun tv juga sudah banyak ajang dangdut. Dan ratingnyapun nggak kalh dengan program lain. Untuk acara Kilau Dangdut GMB saja peminatnya cukup bagus,setiap minggunya mereka sangat antusias untuk ikut kompetisi ini,”terang Mario.
Lebih lanjut Mario menuturkan bahwa dalam penjuriannya ada bebrapa hal yang harus diperhatikan oleh para peserta, diantaranya suara, penguasaan panggung dan penampilan/kostumnya.
“Tadi saya melihat persaingannya cukup ketat juga karena masing –masing peserta cukup bagus dan memiliki ciri khas suaranya,”tandas Mario.
Menurut Mario saat ini music dangdut sudah ke manca negara dan bahkan go internasional. Ia juga menyarankan bila musik dangdut yang dilombakan untuk internasional sebaiknya menyanyikan lagu yang terbilang syairnya unik.
“Jadi untuk yang sekarang ini jangan piyur dangdut saja, buatlah syair yang unik – unik agar bisa lolos, jadi beda dengan dangdut yang dulu yang piyur dangdut saja.Begitupun untuk masuk ke Asia, syair unik dibuutuhkan,”papr Mario.
Mario yang sudah berpengalamn dalam menjurikan kontes dangdut mengetahui benar apa yang dibutuhkan oleh para juri dangdut terlebih tingkat Asia. Seperti pengalamnnya menjadi juri di Pilipina dimana kontestan seorang anak kecil yang tampil persis menyerupai suara penyanyi aslinya.
“Jadi penampilannya beda dari yang lainnya dan iapun akhirnya lolos masuk babak berikutnya,”kata Mario yang pernah menjadi juri dangdut di Malaysia ini.
Mario juga menerangkan bahwa musik dangdut di Malaysia dan Indonesia ada perbedaan yang menyolok diantaranya dari syair dan arti katanya. Hal ini yang terjadi pada lagu Rara Angraini dengan lagunya ‘Om Belgi’ di tahun 2009 yang menurut banyak orang menjadi sara di masyarakat.
“Lagu ini di Indonesia tidak boleh tapi di Malaysia justru booming dan banyak yang suka. Mungkin dari bahasa Indonesia artinya kurang baik, tapi di Malaysia katanya lucu,”jelasnya.
Mario berpendapat dengan lagu tersebut bila siarnya bagus dan positif tidaklah menjadi masalah. “Ketimbang dengan lagu cinta – cintaan mulu, kalau saya sih suka dengan yang unik – unik,”pungkas Mario yang sudah menelurkan Album Kompilasi Dangdut Antar Bangsa ini.Fah