Sejak ditayangkan diseluruh bioskop tanah air pada (30/04/2022), film ‘KKN di Desa Penari’ mendapatkan animo dan apresiasi yang cukup luar biasa dari masyarakat Indonesia. Hal ini terlihat hingga saat ini film yang disutradarai Awi Suryadi ini tembus lebih dari 7 juta penonton dan menjadi film Indonesia terlaris sepanjang masa.
Awi Suryadi, Sutradara ‘KKN di Desa Penari’ mengaku dirinya sama sekali tidak menduga film yang diproduksi MD Pictures ini bisa membuat penonton ramai-ramai ke bioskop.
“Bisa jadi karena orang sudah lama menunggu, karena sudah dua tahun tertahan untuk tayang. Bisa jadi momennya diputarnya tepat di libur lebaran. Saya tidak tahu pasti. Sebagai sutradara, saya hanya fokus pada kreatif, dan menghasilkan karya maksimal dengan budget yang sudah ditentukan,” ungkap Awi dalam Webinar FFWI XII bertajuk “Perubahan Trend Film Indonesia Pasca Covid Melandai”, Jumat, (20/05/22)
Namun, jujur diakuinya, menyimak kondisi sukses film KKN hari ini, sebagai sesuatu yang mengejutkan sekaligus menggembirakan.
“Saya banyak mendapat pesan di media social saya bahwa, orang sulit membeli tiket ini secara online, kalau membeli langsung harus antri panjang, bahkan dengan cara titip helm dan sendal segala,” ungkapnya.
Iapun berharap KKN Di Desa Penari ini menjadi angin segar dalam perfilman Indonesia. “Semoga sukses KKN menjadi angin segar untuk industri perfilman Indonesia,” tambahnya.
Sutradara yang sudah berkarya untuk 22 film sejak tahun 2005 ini.
tidak memungkiri, tema film ini sendiri memang menarik. Sejak membaca thread-nya di Twitter, ia sudah mengakui materinya sangat unik.
“Bahkan sebagai penggemar film sekaligus sutradara film horror, belum pernah saya temukan seperti ini sebelumya. Sebagai film maker saya excited dan ingin menyajikannya dalam bentuk visual. Selesai baca thread, saya minta pihak MD, harus bisa mendapatkan IP-nya!,” paparnya.
Di luar semua itu, media sosial berpengaruh besar dalam ikut mensukseskan film KKN. “Film ini dibicarakan di mana-mana, engagement kuat sekali!” tandasnya.
Awi juga melihat tema film memang sudah memukau banyak orang. “Saya menemukan di Youtube, banyak anak muda yang belajar film, membuat film KKN versi mereka sendiri, bahkan pemain utamannya dicara lewat lomba segala!” katanya.
Ahmad Mahendra selaku Direktur Perfilman, Musik dan Media dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi sebagai pendukung utama FFWI 2022, secara khusus memberi selamat kepada sutradara Awi Suryadi atas karyanya film horor ‘KKN di Desa Penari’, yang telah ikut mengembalikan keberanian masyarakat untuk masuk dan menonton di bioskop.
“Semoga sukses ini penanda bangkitnya kreativitas dan semangat para sineas di tanah Air,” tulis Ahmad Mahendra, dalam sambutannya yang dibacakan Edy Suwardi, Koordinator Kelompok Kerja Apresiasi dan Literasi Film pada Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek RI
Sementara itu, Wiwit Setya (Ketua Sub Komisi Penyensoran LSF), menyebut data film dikuartal pertama tahun 2022, berdasarkan usia, adalah 70 persen untuk usia 13 tahun ke atas.
“Dengan jumlah film yang telah disensor sebanyak 234 judul!” kata Wiwit.
“Film KKN sudah disensor pada 2020, namun tertahan tayang. Bersamaan dengan sensor film KKN, sebetulnya ada 16 judul film horor lainnya yang kita sensor. Total film nasional yang kita sensor pada masa itu adalah 68 judul!” jelas Wiwit.
Sebagai Ketua GPBSI, Djohnny Syaffrudin menyambut gembira keberhasilan film KKN.
“Saya baru pertama kali lihat wajah Awi, anak muda ini sederhana dan sangat rendah hati. Semoga selalu begitu. Panitia FFWI harus bisa memberikan penghargaan kepada sukses film ini!,” pungkasnya.