Sejak dilaksanakannya Undang-Undang no 6 Tentang Desa, pembangunan desa memasuki babak baru. Pembangunan mulai berdenyut, bahkan sejumlah desa berhasil menjadi desa maju dan mandiri, yang tidak lagi bergantung pada bantuan pemerintah.
Keberhasilan Desa itu, tentu tidak bisa dilepaskan dari insan-insan desa yang memiliki mimpi kuat dalam memajukan desa. Mereka yang terus memompa tekad juang tanpa kenal lelah, hingga akhirnya berhasil membangun desanya.
Kisah-kisah keberhasilan itulah yang ingin disebarkan untuk dijadikan inspirasi oleh Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri lewat film dokumenter-drama (Doku-Drama) berjudul Desa Para Pemimpi(n).
“Film ini bercerita tentang Desa Tanjung Setia, Pesisir Barat, Lampung dan Desa Akebay Maitara Tidore Maluku Utara, yang berhasil bertransformasi menjadi desa yang maju dan mandiri berkat adanya anak-anak muda yang punya mimpi kuat dalam mengangkat potensi desanya,” ujar Plh Dirjen Bina Pemdes Kemendagri La Ode Ahmad P. Bolombo usai acara penayangan perdana Film Desa Para Pemimpi(n) di Djakarta Theater, Sabtu (2/12).
“Sebagai bentuk keseriusan Kemendagri dalam menginspirasi dan mendorong kemajuan desa lewat film ini, menggandeng sutradara Hanung Bramantyo,” Sambung La Ode .
Iapun percaya, kemajuan desa tidak bisa hanya dilakukan lewat regulasi, melainkan butuh gerak bersama semua stakeholders, dan yang terpenting adalah semangat dan tekad para insan desa itu sendiri.
“Film ini adalah upaya untuk mengajak semua orang untuk peduli dan terus berjuang untuk mengangkat desanya. Sebagaimana telah dilakukan oleh tokoh-tokoh yang diangkat dalam film ini,” terang La Ode
Desa Akebay dan Desa Tanjung Setia memiliki pantai yang memiliki potensi wisata yang sangat bagus. Pantai di Desa Akebay sangat indah. Begitu juga ombak di pantai Tanjung Setia bahkan dianggap sebagai salah satu yang terbaik di dunia oleh para peselancar profesional. Hal ini membuat desa ini menjadi tujuan wisata yang banyak dikunjungi oleh para peselancar dari berbagai negara.
Sementara Direktur Lembaga Kemasyarakatan dan Adat Desa, PKK dan Posyandu, Ditjen Bina Pemerintahan Desa, Kemendagri, Tb. Chaerul Dwi Sapta mengatakan, sebelum menjadi seperti sekarang ini, dua desa ini mengalami berbagai kesulitan dan tantangan.
“Desa ini sempat mengalami keterisolasian, kemiskinan, dan keterbatasan fasilitas. Namun, berkat adanya mimpi dan tekad yang kuat dari tokoh-tokoh desa, seperti kepala desa, sekretaris desa, dan pemuda-pemuda desa, desa ini mampu bangkit dan berkembang,” kata Chaerul.
Film ini menampilkan bagaimana para tokoh desa ini berjuang untuk memajukan desa mereka dengan memanfaatkan potensi wisata. Mereka berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, membangun infrastruktur, menciptakan lapangan kerja, dan mengembangkan ekonomi kreatif.
“Mereka juga berkolaborasi dengan semua stakeholder, terutama para peselancar, baik lokal maupun asing, untuk menjaga kelestarian lingkungan dan budaya desa,” jelas Chaerul.
Assisten Sutradara Film Desa Para Pemimpi(n) Regina Surbakti, menuturkan, Film Desa Para Pemimpi(n) adalah film yang menginspirasi dan memberi harapan.
“Film ini menunjukkan bahwa dengan mimpi dan tekad yang kuat, tidak ada yang tidak mungkin. Film ini juga menunjukkan bahwa desa memiliki potensi yang besar untuk maju dan mandiri, asalkan dikelola dengan baik dan berkelanjutan. Film ini juga menunjukkan bahwa kerjasama dan gotong royong adalah kunci untuk mencapai kesuksesan bersama,” papar Regina.
Lebih lanjut Regina menerangkan, Film Desa Para Pemimpi(n) adalah film yang layak ditonton oleh siapa saja yang ingin melihat contoh nyata dari potensi desa dan kewirausahaan masyarakat desa.
“Film ini juga bisa memberi motivasi dan semangat bagi kita semua untuk tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan dan mencapai cita-cita,” pungkasnya.