Bawakan Lagu “Sunn Raha Hai”, Dewi Perssik Puji Penampilan Indy Gunawan (Indonesia) Miliki Tipe Suara Yang Tebal dan Unik

Selain Memuji Tipe Suara yang Tebal dan Unik, Dewi Persik juga Memberi Catatan Agar Indy Gunawan (Indonesia) Lebih Maksimal dalam Power Suara.

Penampilan Group 4 di atas panggung D’Academy Asia 6 Kamis malam (27/07) sekaligus menutup rangkaian Babak Top 16 D’Academy Asia 6. Bertemakan “Collaboramix”, Empat academia telah berusaha memberikan penampilan terbaiknya yakni Paul Rosa (Phillipines), Hazman Sanjaya (Malaysia), Joe Clau (Timor Leste), dan Indy Gunawan (Indonesia).

Ditemani host Ramzi, Irfan Hakim, Gilang Dirga, dan Jirayut, sederet komentator terbaik perwakilan negara participant juga hadir langsung menilai penampilan seluruh academia di Konser D’Academy Asia 6 Top 16 Group 2. Mereka adalah Hanna Precillas (Philippines), Dewi Perssik (Indonesia), Denada (Indonesia), Rojer Kajol (Malaysia), Nassar (Indonesia), dan Fashion Guru yakni Diana Putri (Indonesia).
Kolaborasi Paul Rosa (Phillipines) bersama drummer Posan Tobing hadir sebagai pembuka panggung D’Academy Asia 6 Top 16 Group 4 dengan membawakan sebuah tembang milik Glenn Fredly & Dewi Perssik berjudul “Hikayat Cinta”. Penampilannya yang luar biasa, berhasil mendapat 6 standing ovation dari komentator.

“Klimaksnya pas, antara energi tubuh dan power vokalnya seimbang,” puji Dewi Perssik.
Posan Tobing pun mengapresiasi penampilan Paul Rosa (Phillipines). “Aksi panggung tadi terlalu keren menurut saya. Dari artikulasi jelas, vokal juga luar biasa. Saya seperti melihat the next Fildan versi Philippines,” ungkap Posan Tobing.Penampilan Paul Rosa disusul dengan kesuksesan Hazman Sanjaya (Malaysia) dan Gofar Mandolin yang berhasil meraih standing ovation dari seluruh komentator melalui lagu “Sapu Tangan Merah” milik Yus Yunus. Nassar mengaku terpukau dengan cengkok Hazman Sanjaya yang plantar-plintir. Sementara Rojer Kajol juga memuji penampilannya yang sempurna.

BACA JUGA:  Robby Shine dan Nastasya Shine Merilis Singel Ketujuh “Bang Robby” Yang Lebih Wah, Simpel dan Kompleks

“Performance-nya tuh tidak ada kurangannya. Dilihat dari depan, belakang, kanan, dan kiri seperti perfect,” kata Rojer Kajol.

Berbeda dengan academia sebelumnya, penampilan Joe Clau (Timor Leste) x Maria Pratiwi tidak mendapatkan satupun standing ovation dari para komentator. Dewi Perssik menilai bahwa pembawaan lagu “Kiblat Cinta” milik Juan Rahmat & Erie Suzan oleh Joe Clau kurang mengeluarkan wow factors.
“Aku belum melihat kejutan-kejutan terbaru, jadi masih flat saja,” ujar Dewi Perssik.

“Kompetisi kali ini sudah sangat mengerucut, jadi masing-masing academia punya peluru. Dilihat lagu yang dibawakan juga bermakna dalam dan penuh perasaan, tapi aku tidak melihat feel dan keunikan dari Joe Clau,” tambah Nassar.

Berlanjut ke penampilan penutup Konser D’Academy Asia 6 Top 16 Grup 4 oleh tuan rumah Indonesia, Indy Gunawan yang berkolaborasi dengan Hendri Lamiri. Membawakan lagu “Sunn Raha Hai” milik Shreya Goshal, Indy Gunawan (Indonesia) berhasil mendapatkan 6 standing ovation dari komentator. Dewi Perssik yang memberikan standing ovation, memberi komentar positif dan beberapa saran.

“Tipe suara kamu tebal, jadi bener-bener pintar dalam memberikan keunikan di tiap penampilan. Tetapi ada sedikit catatan, untuk power coba dikeluarkan lagi dan jangan dipendam ya,” pesan Dewi Perssik. Sementara Hanna Precillas memberi apresiasi mengenai penampilan yang keren dan luar biasa dari Indy Gunawan.

Setelah seluruh academia tampil, giliran Dewan Juri perwakilan 8 negara participant yang hadir secara virtual pun memberikan penilaian mereka masing-masing. Satu academia dengan total nilai terendah harus menghentikan langkahnya di D’Academy Asia 6.

BACA JUGA:  Upaya Tampil Maksimal Ke Grand Final Belum Buahkan Hasil, Faisal (Kalimantan Tengah) Harus Hengkang Dari Panggung LIDA 2021

Perolehan nilai teratas yakni sebanyak 695 poin ditempati Hazman Sanjaya (Malaysia). Disusul oleh Indy Gunawan (Indonesia) dan Paul Rosa (Phillipines) di posisi kedua dan ketiga dengan masing-masing 687 dan 677 poin. Sementara Joe Clau (Timor Leste) menjadi academia dengan nilai terendah dan harus mengakhiri perjuangannya di kompetisi D’Academy Asia 6.

Kompetisi D’Academy Asia 6 memasuki Top 12 dengan persaingan yang semakin sengit. Sebanyak 12 academia akan dibagi menjadi 3 group dan bersiap menunjukkan kemampuan masing-masing.
Saksikan Babak Top 12 D’Academy Asia 6 “The Real Voice of Asia” mulai hari Senin, 31 Juli 2023 pukul 20.30 WIB, LIVE di INDOSIAR!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *