Saat ini Pandemi Covid-19 sudah berjalan 2 bulan dan membuat hampir semua roda bisnis berhenti. Salah satunya adalah sektor kuliner. Berkiprah di dunia kuliner hampir 3 dekade lamanya, membuat Puspo Wardoyo memahami seluk beluk dunia kuliner. Jatuh bangun dalam berbisnis telah ia alami, mulai krisis moneter 99 sampai wabah flu burung yang sempat memukul dunia kuliner di pertengahan tahun 2000-an.
Puspo sendiri melihat, pandemi ini sebagai masalah nasional yang harus diselesaikan bersama. Pemerintah sebagai pemangku kebijakan diminta dapat merangkul semua kalangan. Puspo yakin apabila hal ini diatasi bersama pasti akan lebih cepat dan mudah diatasi.
Secara pribadi, Puspo mengajak pengusaha lain untuk saatnya berkontribusi untuk negara. Selama ini pengusaha dinilai makmur dan sukses membangun usaha di Indonesia, tak salah jika disaat ini kiranya para pengusaha dapat memgambil bagian untuk membantu menghadapi pandemi Covid 19 ini.
“Pemerintah sebagai penguasa diharap dapat merangkul pengusaha untuk gotong royong jika memang harus diberlakukan lockdown,” ujar Owner Wong Solo Grup pada wartawan di Resto Wong Solo Tebet, Jakarta Minggu (13/4).
Menurut Puspo lockdown menjadi jalan satu satunya, meski berat karena otomatis sama sekali tidak ada pemasukan selama masa lockdown namun itu dirasa lebih baik, ketimbang berada didalam ketidakpastian seperti saat ini.
“Saat ini orang masih bebas lalu lalang, tapi kondisi bisnis lesu. Kondisi saat ini dapat dibilang ramai dalam kesepian, hal ini tentu lebih merugikan pengusaha karena tidak ada ketidakpastian dan tidak tahu kapan pandemi ini berakhir,” ungkap Puspo.
Puspo juga optimis jika Pemerintah, pengusaha, tokoh masyarakat dan ulama/tokoh agama bersatu padu, diharapkan Indonesia dapat lebih cepat mengatasi pandemi Covid – 19.
Selain menghimbau kepedulian pengusaha, Puspo juga mengharap peran aktif para ulama untuk mengajak umat berbagi. Konsep berbagi dalam Islam adalah suatu kewajiban bagi yang mampu, dimasayarakat menyebutnya zakat dan sedekah. Ulama diharapkan mampu menyadarkan umat bahwah konsep sedekah tidak hanya di waktu lapang, namun juga di waktu sempit.
“Sedekah tidak akan membuat miskin. Justru saat saat seperti ini kegiatan yang harus dilakukan adalah sedekah bukan malah “panic buying” yang justru melukai saudara saudara kita yang kurang mampu. Bayangkan jika pengusaha-pengusaha dihimpun oleh pemerintah untuk memberi makan orang disekitarnya bukankah itu merupakan langkah yang tepat jika diberlakukan lockdown ? Konsep berbagi ini tak hanya ada di agama Islam, tapi juga disemua agama,” urainya.
“Saya optimis jika Pemerintah, pengusaha, tokoh masyarakat dan ulama/tokoh agama bersatu padu, Indonesia dapat lebih cepat mengatasi pandemi Covid – 19 ini,” tambah Puspo.Fah