Kementerian Kominfo dan Kementerian BUMN saat ini telah mengembangkan aplikasi untuk tracing, tracking dan fencing. Peluncuran aplikasi ini dimaksudkan untuk menanggulangi dan mencegah penyebarluasan pandemi Covid-19 di kawasan Indonesia.
Aplikasi tersebut akan membantu masyarakat untuk saling menjaga dan melindungi agar penularan Covid-19 bisa dihentikan. “Yang membanggakan adalah perancang dan pembuat aplikasi ini adalah anak-anak negeri sendiri. Mereka bekerja dan mendedikasikan karya mereka bagi negara. Semua ini tak lepas dari niat mulia menolang negara dalam menghadapi darurat dan keadaan luar biasa nasional dan global dalam pademi covid 19,” jelas Johnny G Plate pada Libertymagz.com.
Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, aplikasi ini dimaksudkan untuk melindungi baik pasien positif, ODP, PDP, suspect maupun masyarakat luas. Oleh karena itu, aplikasi saat ini terus di-develop agar bisa di-install oleh tidak hanya pasien positif, ODP, PDP dan suspect tapi oleh seluruh masyarakat melalui smartphone.
Seperti telah dikemukakan sebelumnya, aplikasi sejenis TraceTogether ini dirancang oleh putra-putri Indonesia. Meskipun ada kesamaan fungsi tapi aplikasi yang dikembangkan oleh Kementerian Kominfo dan KemenBUMN ini memiliki konfigurasi yang berbeda. Mengingat infrastruktur dan ekosistem telekomunikasi kita yang berbeda dengan subscriber hampir 300 jutaan MSISDN. Di samping itu fiturnya juga lebih kaya misalnya akan dikembangkan fitur fencing dan warning.
“Nama aplikasi ini yang dalam uji coba dan stressing test dikenal dengan nama sementara PeduliLindungi masih akan dimintakan persetujuannya Bapak Presiden Joko Widodo. Kita berharap Beliau yang akan memberikan nama resminya nanti. Saat ini dashboard surveillance berbasis web page dan aplikasi tracing tracking-nya yang digunakan oleh pemerintah sudah siap digunakan. Aplikasi yang diperuntukan bagi masyarakat dan akan diberi nama oleh Bapak Presiden tersebut diharapkan secara aktif di download melalui Playstore atau Appstore setelah diluncurkan minggu depan,”Johnny. Wis/sumber Kemeninfo