Mengulang kesuksesan yang pertama di Bali pada 2019, kini iNews bekerjasama dengan Yayasan Kompetisi Bunga Internasional Eksitensi Lebah akan menggelar International Flower Competition (IFC) 2020. IFC bertujuan untuk menciptakan kemewahan bagi kehidupan masyarakat sambil memperbaiki lingkungan agar terlihat lebih indah dan terawat, serta menjaga kelestarian dari eksistensi lebah madu.
David Audi selaku CEO MNC Grup mengatakan bahwa kompetisi ini merupakan kompetisi berkelanjutan setiap tahunnya. Iapun sangat senang bisa kembali turut ambil bagian dalam kompetisi ini. Terlebih konsep yang dihadirkan untuk kompetisi 2020 ini sangat menarik karena digelar dalam skala nasional dan melibatkan anak-anak sekolah dasar.
“Saya rasa ini kompetisi ini luar biasa. Artinya ini dapat menumbuhkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan dan tanaman dengan menanam dan merawat bunga di halaman rumah. Hanging Garden ini memberikan komitmen yang luar biasa untuk mengadakan acara ini dan siap untuk melanjutkan kerjasama ini. Kami berharap acara ini bermanfaat kepada masyarakat dan lingkungan, untuk Indonesia dan bahakan internasional,” jelas David Audi dalam preskon IFC 2020 di MNC Studios, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (14/11).
Sementara Ade C Nursafitri, salah satu dari Yayasan Kompetisi Bunga Internasional & Eksistensi Lebah mengungkapkan seperti yang kita sadari, planet kita berada di tengah – tengah berbagai masalah lingkungan seperti sampah, polusi dan sebagainya. Salah satu masalah yang besar dan tidak disadari adalah penurunannya populasi lebah madu, yang merupakan penjaga dan pelindung keanekaragaman hayati.
“Melalui penyerbukan, lebah madu berkontribusi pada pemeliharaan dan reproduksi ekosistem dan perlu diketahui bahwa saat ini populasi lebah madu dibumi dalam bahaya. Situasi dapat mempengaruhi tidak hanya kita tapi juga anak – anak serta generasi masa depan,” jelas Nursafitri.
Dalam kompetisi di tahun 2020 ini akan diadakan dalam 2 kategori yakni kategori provinsi Bali, yang melibatkan masyarakat Bali dengan partisipannya. Yang kedua, kategori Nasional, yang melibatkan sekolah dasar sebagai partisipannya, dimana untuk menanamkan kesadaran sejak dini kepada anak anak – anak.
“Maka dari itu kompetisi ini mengajak sekolah dasar seluruh Indonesia untuk berpartipasi dan mudah – mudahan bisa melibatkan semua anak – anak sekolah dasar untuk melakukan bertaman, membuat banyak bunga dan berkebun yang sangat menyenangkan,”terang Nursafitri.
Iapun juga berharap kompetisi ini membawa pengaruh besar nantinya kepada bumi yang semakin buruk akibat kurangnya rasa ‘benar – benar peduli lingkungan’ diantara masyarakat dunia, khususnya Indonesia.
“Kami juga sangat berharap mudah – mudahan pemerintah ataupun perusahaan negeri dan swasta, untuk memberikan dukungan dalam bentuk apapun demi kelancaran acara ini,” pungkasnya.
International Flower Competition digelar pertama kalinya di Hanging Gardens of Bali yang resmi dibuka pada 24 Juni 2018. Gala Final IFC diadakan pada 29 Juni 2019 yang mengumumkan para pemenang kompetisi ini dan didapatkan seorang pemenangnya yang berhasil mendapatkan hadiah utama sebesar Rp.1 Milyar.Fah