Program Vokasi Humas dan HM Vokom UI, kembali menggelar serial Pengabdian Masyarakat (Pengmas) 2019 dengan menghadirkan talkshow bertemakan Millennial in Digital Industry. Kegiatan dihadiri oleh 350 peserta yang terdiri dari guru, siswa dari SMA, SMK, Kampus serta masyarakat luas se-Jabodetabek ini salah satu tamu undangannya adalah penyanyi Ucie Sucita.
Uci pun berbagi pengalaman seputar karyanya itu kepada para peserta yang hadir, mahasiswa dan mahasiswa Universitas Indonenesia.
“Seru juga ketemu adik-adik, walaupun aku penyanyi dangdut. Aku bisa berbagi informasi, bersama GenPi.com,” ujar Ucie Sucita usai diskusi di Auditorium Gedung C, Vokasi UI Depok, Selasa (30/4).
Dalam diskusi tersebut biduan cantik, Ucie Sucita mengungkapkan dizaman millenials ini dirinya sebagai penyanyi dituntut untuk lebih kreatif dengan karya – karya yang fresh dan jangan sampai kalah cepat dalam penyampaiannya.
“Jadi zaman millenials ini aku sebagai public figure tantangannya adalah dituntut untuk menciptakan kreasi – kreasi yang lebih fresh dengan ide – ide yang cepat untuk dirilis . Dan kita juga harus kepo juga, tapi kepo yang positif, karena kalau nggak kepo dan nngak mau tahu maka kita akan ketinggalan zaman,”terang Ucie
Lebih lanjut Ucie menerangkan dengan ketinggalan zaman itu akhirnya dikatakan kudet alias kurang update. “Seperti yang dikatakan tadi oleh narsum yakni 3M, malas, miskin dan menghayal. Karena orang yang malas pasti miskin karena seperti youtubers – youtubers itu bukan orang malas, tapi orang yang rajin yang menghasilkan karya – karyanya. Sehingga dapat uang puluhan juta bahkan lebih,”jelas Ucie.
Terkait zaman millenials ini, Ucie sendiri telah menuangkan kreatifnya ini dengan menciptakan lagu ‘Dibuang Sayang’ dengan mengkepokan di medsos. Iapun puas dengan pencapaian single Dibuang Sayang yang cukup menyedot banyak penggemar hingga lebih 12 juta orang menonton videoklipnya.
Ucie berpesan kepada para generasi milenial untuk mengembangkan bakat yang dimilikinya. Lebih kreatif serta melihat peluang.
“Untuk anak kampus, pokoknya semua harus kreatif, harus fresh dan kepo sama hal yang baik. Kalau patah hati jangan frustasi tapi harus berprestasi,”tandas Ucie.
Ucie pun tak menampik jika dirinya kerap mendapat kritik dan komentar pedas dari netizen. “Sebenarnya kadang – kadang anak milenial ada madunya ada racunnya, kalau madunya, kita harus pinter-pinter nanggapinya, kalau racunnya kita harus kuat-kuat tanggapi komentar netizen,”ucap Ucie.
“Kayak videpoklip dibuang sayang 12 juta, ada yang suka ada yang nyinyir,” tambahnya.
Dalam diskusi tersebut selain Ucie Sucita juga dihadiri pembicara oleh Auri Jaya (Direktur Utama Genpi.Co), Yessy Yani Agus (Kepala Dept. Produksi Trans TV), Eric Daniel T, SpPD, FINASIM (PhD Candidate Imperial College London) dan Domex Mandey (Chief Evangelist Space).Fah