Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK) didirikan di Jakarta pada 29 Maret 1982 oleh Dr. HJ Naro, Dr Muis Muhammad Buang, Husnie Thamrin dan nama-nama besar lainnya. Organisasi Massa ini berazaskan Islam dan bersifat independen yang tidak mengikatkan dirinya pada organisasi massa manapun. Meski begitu, Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK) ini secara historis menyalurkan aspirasi politikya pada Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Adapun fungsi dan tujuan GPK adalah mengerahkan segenap potensi dan sumber daya manusia genarasi muda Islam Indonesia menjadi generasi muda yang berilmu, cerdas, unggul, demokratis dan beriman dan bertaqwa.
GPK menjadi sangat penting karena peran strategis mereka dalam iklim demokrasi di tanah air. Berbagai dinamika politik yang terjadi sering kali melibatkan gerakan muda ini menjadi penentu keberhasilan program PPP dalam mencapai tujuan politisnya sebagai wadah aspirasi politik bagi anggota PPP. Seperti apa aksi kongkrit GPK berikut petikan wawancara Fahruddin/Fafa dengan Muchbari MA, Ketua PW GPK DKI Jakarta di bilangan Mampang, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
Assmkm Pak Muchbari, apa kabar ?
Waalaikum salam, Alhamdulillah baik mas
Melihat sekarang ini, apa yang menjadi peran Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK)?
Peran GPK bagi partai sangat penting. GPK dapat menjadi wadah bagi orang-orang muda untuk mengekspresikan diri mereka dibidang politik. Karena hampir seluruh anggota GPK adalah pengurus-pengurus partai, baik ditingkat daerah maupun pusat. Meski GPK adalah organisasi non structural partai.
Artinya?
Anggota GPK sengaja kita rekrut anggota-anggota baru diluar kepengurusan partai. Namun anggota kami ini kita proyeksikan menjadi kader-kader penerus partai. Jadi sebelum menjadi kader dan terjun menjadi anggota partai, orang-orang muda ini kita arahkan dan bina sesuai dengan arah oraganisasi partai. Dan mereka yang telah mendapatkan pembinaan ini sudah banyak yang sukses menjadi kader PPP yang handal. Salah satu contohnya, Haji Ichwan Jayadi Moesa yang sekarang menjadi wakil ketua DPRD DKI Jakarta. Beliau berangkat dari GPK.
Lantas apa syarat-syarat menjadi anggota GPK?
Sangat simple, Untuk menjadi anggota, usia minimum sudah diatas 17 tahun, muslim, dan mau menataati aturan yang ada pada AD/ART organisasi.
Berapa anggota GPK yang ada di DKI?
Menurut data base terakhir kami, jumlah anggota GPK ada sekitar 1500 anggota. Tapi pada pelatihan GPK yang diadakan pada Juli 2018, ada 1000 orang mengikuti kegiatan tersebut. Jumlah itu adalah baru sama sekali, mereka bukan orang-orang yang sudah terdaftar sebagai angggota GPK.
Apa Saja kegiatan pelatihan tersebut?
Layaknya organisasi massa, pelatihan yang kami lakukan ini sangat penting. Karena memberikan dasar organisasi pada anggota baru kita. Sehingga apa yang mereka kerjakan sesuai dengan garis dan arah oragnisasi. Mereka juga kita didik sebagai kader professional yang bertanggung jawab pada setiap keputusan yang digariskan organisasi dan partai. Dan yang paling penting adalah bagaimana mereka menjadi warga masyarakat yang berkontribusi secara positif dan nyata pada masyarakatnya. Semisal kegiatan keagamaan, menjaga kebersihan masjid dan hal-hal positif dalam kehidupan bermasyarakat pada umumnya.
Apakah kaum perempuan juga bisa bergabung dalam GPK?
Jangan salah, kaum perempuan yang terdata dalam data base dan ikut perlatihan aktif dalam kegiatan GPK tercatat ada 112 orang. Artinya, kaum perempuan juga sudah sadar akan posisi strategis mereka dalam kehidupan berorganisasi dan yang lebih luas lagi sadar akan berdemokrasi.
Bagaimana peran GPK dalam pusaran konflik di tubuh PPP?
Secara organisasi, GPK tidak berpihak pada kubu manapun, kita netral. Soal dukung mendukung salah satu itu adalah pilihan pribadi mereka bukan mewakili GPK secara organisasi.
Apa target GPK dimasa depan?
Saya ingin anggota GPK menjadi kader-kader Partai yang militan. Yang memiliki kepentingan murni untuk kehidupan demokrasi yang sehat di Indonesia. Jangan sampai ada orang-orang yang memiliki kepentingan sesaat yang menumpang kendaraan organisasi politik.