Nina Nugroho, Angkat Batik Cirebon Bermotif Wayang Di IMFW 2018

Nina Nugroho – Desainer asal Cirebon .(Foto:Fah)

Pada hari terakhir ‘Indonesia Modest Fashion Week 2018’ yang merupakan ajang bergengsi bagi para pelaku fashion, menghadirkan para desainer terkenal Indonesia untuk memperlihatkan karya – karyanya. Salah satunya, desainer Nina Nugroho yang membawakan 10 koleksi busana muslimah  terbarunya yang dikhususkan bagi para perempuan aktif yang multiperan yakni busana kerja yang mengusung konsep klasik moderen.  Dalam pagelaran busananya Nina mengangkat batik asal Cirebon dengan tema ‘Rendezvous’ yang artinya pertemuan. Jika dikaitkan dengan desainnya, ini merupakan pertemuan desain klasik dan moderen yang berkonsep busana kerja yang khas dengan keindahan.

Nina Nugroho saat pagelaran shownya di ajang IMFW 2018, JCC Jakarta. (Foto:Fah)

“Sesuai dengan tema dari IMFW yang mengangkat batik – batik atau wastra budaya dari daerah – daerah pesisir Indonesia, maka  saya mengangkat batik asal Cirebon sebagai daerah asal saya sendiri,”ujar Nina Nugroho usai pagelaran show IMFW 2018 di Cendrawasih Room , JCC , Minggu (7/9).

Koleksi Nina Nugroho di ajang IMFW 2018. (Foto:Fah)

Pertemuan antara klasik dan moderen  tertuang dalam konsep busana kerja yang khas dengan desain moderen untuk blazer, outer, vest, skirt, pipe pants, cullots, dan shirt yang disajikan dengan look yang klasik. Pertemuan antara fungsi dan keindahan artinya memaksimalkan fungsi busana wanita moderen aktif dengan keindahan yang ditampilkan.

Koleksi Nina Nugrohoo di ajang IMFW 2018, di JCC, Jakarta. (Foto:Fah)

Bahan yang digunakan adalah bahan acrylic wool yang berserat dipadukan dengan bahan faux leather berlapis satineyang lembut dan batik Cirebon bermotif wayang yang disematkan dibeberapa bagian busana yang akan ditampilkan sebagai perwujudan rasa cinta terhadap wastra budaya khususnya Cirebon.

BACA JUGA:  Masalah Dengan ‘Double Chin’ Di Wajah, Vanessa Angel Lakukan Treatmen ‘Hollywood Face and Body Sculpting’
Koleksi Nina Nugroho di ajang IMFW 2018, di JCC, Jakarta. (Foto:Fah)

“Inspirsasinya dari wayang, karena seringkali wayang sudah banyak dilupakan oleh banyak pihak ataupun pelestari budaya Indonesia. Dengan batik ini supaya terlihat kuat, karena dalam wayang memiliki karakter yang kuat dan warna – warna yang kuat yang merupakan cerminan perempuan aktif muslimah yang kuat agar bisa maju terus,”terang Nina.

Nina Nugroho saat pagelaran shownya di ajang IMFW 2018, di JCC, Jakarta. (Foto:Fah)

Untuk warna yang dipilih adalah didominasi warna hitam  sebagai lambing keklasikan dan paduan ungu tua dan muda yang menggambarkan modernisasi. Bahan katun juga digunakan sebagai lining dalam. Berbeda dari sebelumnya kali ini Nina menambahkan assesioris berupa tebaran swarovski berukuran besar dan kecil, sebagi hiasan yang berfungsi sebagai kancing. Tidak ketinggalan juga dalam total look nya ditambahkan sarung tangan berbahan faux leather dan jarring kepala (bird cage) untuk memperkuat kesan klasiknya.

“Ini pertama kalinya saya menggunakan assesioris dalam pagelaran show, dengan assesioris ini selain menonjolkan kesan klasik juga terkesan elegan dan ada unsur mewahnya,”pungkas Nina Nugroho.Fah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *