Sukses dengan buku ‘Al-quran dan Rahasia Umur 40 Tahun’ di tahun 2016 lalu, Erna Rasyid Taufan kembali meluncurkan buku keduanya berjudul ’99 Do’a Sehari-Hari Untuk Anak Shaleh’. Buku yang diterbitkan oleh PT Melvana Media Indonesia ini sebanyak 4000 eksplar yang berisikan 152 halaman full color dan bisa didapatkan di toko Gramedia seluruh Indonesia dengan bandrol Rp.79.000,-.
Isi dari buku tersebut menurut Erna semua do’a – do’a yang sudah banyak dilupakan mulai do’a mau tidur/ bangun tidur, do’a sebelum dan sesudah makan dan sebagainya. Do’a – do’a tersebut selain untuk motivasi untuk anak – anak agar selalu banyak berdo’a juga mengurai makna dan kekuatan do’a itu sendiri.
“Saya melihat kondisi bangsa Indonesia yang muslim saat ini sudah sangat terpuruk, sudah jauh meninggalkan Al Qur’an, dimana didalam Al-Qur’an itu juga terdapat banyak do’a – do’a,”ujar Erna ditemui usai Meet & Great peluncuran bukunya di Gramedia, Kota Depok, Minggu (15/7).
Dengan hadirnya buku ‘99 Do’a Sehari – Hari Untuk Anak Shaleh’ Erna berharap bisa merubah pendidikan kararakter bagi anak – anak. Bila tidak dimulai dari usia dini kedepannya akan sulit untuk merubahnya. Terlebih anak – anak sekarang ini tidak lepas dari teknologi, medsos, dan lainnya yang bisa merusak anak – anak.
“Dengan buku ini, ayo para orang tua untuk disiplin perkenalkan do’a – do’a nya, karena semua do’a ada disini. Saya berharap buku ini juga diterima oleh masyarakat,”tandas Erna yang juga Ketua Dekranasda Kota Pare Pare ini.
Dalam mengerjakan buku ’99 Do’a Sehari – Hari Untuk Anak Shaleh’ ini terbilang cepat yakni memakan waktu kurang lebih 6 bulan. Terlebih kesibukannya yang cukup padat mulai dari desainer, mengajar dan mendampingi suami yang menjabat sebagai Walikota Pare – Pare, Taufan Pawe.
“Ini semuanya tidak terlepas dari kekuatan do’a, usaha maksimal dan silaturrahmi. Saya tidak bisa hadir disini kalau bukan karena silaturrahmi juga. Tentunya juga hubungan dengan Allah SWT juga harus baik, dan Insya Allah bila semuanya baik maka hubungan sesame manusia juga baik,”jelasnya.
Erna mengaku kesukaanya dalam menulis buku sejak dibangku SMA yang dimulai di majalah dinding sekolahnya. Hobinya menulispun dilanjutkan ke jenjang perguruan tinggi, dimana ia juga pernah menulis disalah satu media yakni Harian Fajar.
“Sejak kecil saya memang senang membaca, intensnya itu ya sejak SMP dan SMA mulai menulis hingga sekarang ini. Tapi untuk sekarang ini saya hanya memberikan ide dan teman – teman yang membantunya,”terang wanita yang akan mendapatkan penghargaan ‘Moment Of The Year’ di Bali bulan September mendatang ini.Fah