Jhody Super Bejo, Gelar ‘Kajian Seputaran Hijrah’ dan Bikers Subuhan’ di Musholla Parjo

Jhody Superbejo. (Foto : Fah)

Host yang juga komedian yang akrab disapa Jhody kini terlihat berbeda dari yang dulu. Penampilannya terlihat rapi dengan memakai peci haji dikepalanya dan juga  wajahnya pun terlihat bersih bercahaya. Tak hanya itu, kegiatannyapun kini lebih banyak bersifat keagamaan, seperti baru – baru ini yang dilakukannya pada Musholla Parjo yang dirintisnya bersama para bikers dengan menggelar ‘Bikers Subuhan dan Obrol – Obrol Bersama Aa Reza Seputaran Hijrah’ dalam gelaran ‘Parjo 2018’ di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), 7-8 April 2018.

“Muhsolla Parjo sebenarnya dimulai 2015 yang lalu tapi sempat absen pada 2017, dan 2018 mulai lagi. Kali ini dibantu dengan teman- teman bikers subuhan. Jadi saya berpikir amat sayang kalau musholla ini hanya untuk tempat sholat saja, makanya saya dan Aa Reza membuat suatu kajian agama bagi para bikers,”ujar Jhody saat ditemui disela – sela ‘Obrol – Obrol Seputaran Hijrah’ di TMII Jakarta Timur (7/4).

Jhody dan Aa Reza bersama para biker.(foto:Fah)

Dirinya berusaha menjadi leader dengan tanpa hati ria Jhody melanjutkan, dengan apa yang dilakukanya akan menjadi contoh, semisal membuat Parjo di luar Jakarta untuk membuat Musholla dan di buat kajian dan bikers subuhan juga. “Kenapa saya mengikat ataupun mengajak bikers subuhan, karena mereka militan sekali dan mereka ini mulai dari Lampung sampai Bali, Sumatera dan sebagainya banyak sekali, Insya allah mereka juga akan mensuportnya,”terang lelaki yang bernama asli Jhody Sumantri ini.

BACA JUGA:  Ratna (Kalimantan Selatan), Curi Hati Dewan Juri Lewat Lagu ‘Hijrah’, Lolos Ke Babak Top 28

Jhody juga menambahkan hijrahnya ia menjadi seperti sekarang ini adalah diawali dengan diberikannya penyakit yang berat hingga jantungnya dipasangi 3 ring dan 2 balon. “Dengan ini caranya Allah SWT untuk memperingati, saya merasa kali ini diberi kesempatan untuk melakukan sesuatu artinya kalau tidak berbuat sesuatu yang lebih baik lagi dari yang sebelumnya, berarti selesai. Jadi intinya merubah jangan di rubah,”tuturnya.

Aa Reza dn Jhody saat memberikan kajian agama dengan para bikers di Musholla Parjo, di TMII. (Foto:Fah)

Sementara Aa Reza, seorang da’i yang juga bikers yang memberikan kajian tersebut mengatakan bahwa kegiatan ini adalah terobosan baru yang mulanya hanya biasa menjadi luar biasa.Karena menurutnya dalam kegiatan ini disisipkan dengan ilmu akhiratnya.

“Ini adalah bagian dari kebaikan, bukan hanya urusan otomotif aja tapi bengkel hati juga diperlukan . Ini juga sebagai contoh untuk para bikers yang lain jadi bila ada acara otomotif juga bisa disipkan seperti ini. Dan ini akan menjadi manfaat banyak orang, karena kata Rasulullah sebaik – sebaik manusia adalah bermanfaaat bagi manusia yang lain,”sambung Reza.

Aa Reza dn Jhody saat memberikan kajian agama dengan para bikers di Musholla Parjo, di TMII. (Foto:Fah)

Bagi kalangan masayarakat bikers memiliki image yang kurang baik, namun bila dilihat keseharian nya dan masuk didalam nya masih banyak yang memiliki hati yang bersih dan baik yang ingin mengajak kebaikan.

“Ya contohnya brader Jhody ini, dulu orang melihat nya seperti apa dan bagaimana brutaliti nya Tapi sekarang kok bisa dia , meski bikers dan sekarang hijrah  menjalani hidup yang lebih baik lagi dan salah satu nya mengadakan acara – acara ini. Jadi didalam sisi bikers sebenarnya mereka memiliki potensi hati yang baik, tapi kadang pegaruh lingkungan dan sebagainya. Kalau lingkungannnya baik dengan kajian seperti ini mudah –mudahan akan tersiram juga untuk menjadi lebih baik,”pungkas Reza.Fah

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *