Setelah vakum kurang lebih 6 tahun lamanya di dunia musik, kini Ren Tobing kembali meluncurkan single terbarunya di awal tahun 2018 berjudul ‘Tengah Malam’ dibawah bendera Nagaswara. Singel yang dicipkatan Andi Rianto dan liriknya oleh Monty ini bercerita tentang kisah pribadi ketika penantian cinta yang dulu ia rasakan, yang diibaratkan kisaran lagu yaitu penantian “Tengah Malam”. Konsep musiknya lebih murni mengusung genre pop sedikit lebih rentro tahun 90an atau awal tahun 2000an untuk progresif chordnya, sehingga lagu ini akan terasa menyentuh hati.
“Kalau sebelumnya beberapa kali saya ngeluarin single lebih kearah beat, disko dan segala macamnya, tapi di single Tengah Malam ini genrenya lebih ke arah murni pop agak mellow – mellow sedikit. Jadi nuansa nya agak berbeda dengan saya yang dululah, single ini juga lebih mnimalis dalam bermusiknya ”ujar Ren Tobing disela – sela Grand Opening Ayola Lippo Cikarang Jawa Barat (11/3).
Kesibukannya penyanyi yang juga menjabat sebagai Co-Founder & Chief Commercial Officer Topotels Hotels and Resorts – Indonesia, Malaysia, Myanmar membuat Ren agak sulit membagi waktu dalam membuat video klip single ‘Tengah Malam’. Namun dirinya sangat beruntung dengan lagu nya ini mengingat judulnya yang Tengah Malam shotingnyapn pada malam hari.
“Video klipnya sudah selesai beberapa hari yang lalu dan lagi proses editing, shootingnya di Singapore yang kebetulan juga ada kerjaan buka Topotel baru sehingga selesai kerja malamnya baru lakukan shooting video klipnya. Untungnya judulnya ‘Tengah Malam’ sehingga shooting nya juga malam,”jelas pelantun “Cinta Terlarang” yang dijadikan OST Film Arisan (2004) ini.
Dikatakan laki – laki yang menyukai olahraga basket dan golf ini bahwa dalam video klip nya ini mencoba mengambil keramaian di Singapore dengan nuansa kemewahan dan gemerlap. “Sebenarnya nggak harus di Singapore sih, mungkin karena pas kebetulan lagi tugas ya sekalian sajalah,dan itupun nggak mengganggu pekerjaan karena shooting nya malam,”akunya.
Meski pengambilan gambar nya di Singapore menurut Ren Tobing untuk dana yang dikeluarkan terbilang masih lebih rendah dibanding saat pembuatan video klip single sebelumnya. “Kalau dulu mungkin karena sewa kamera yang menggunakan pita dan lainnya itu lebih mahal, tapi kali ini hanya dengan kamera biasa tapi hasilnya luar biasa. Untuk drone nya pun pakai yang kecil karena kalau yang besar ditakutkan tidak efesien. Lebih enak nya lagi juga shooting disana kita bebas tidak dikenakan biaya apapun, ya seperti di Art Museum dan lainnya. Yang terpenting tidak menggunakan flash atau lampu,”terangnya.
Ren Tobing-pun berharap bekerjasamanya dengan Nagaswara meluncurkan single ‘Tengah Malam’ ini impiannya bisa terwujud untuk menjadikannya album kedepannya. Selain itu, single dan album nya ini juga dapat dinikmati dan disukai oleh para penikmat musik Indonesia, bahkan bisa sampai negara tetangga seperti Malaysia dan Singapore. “Saya sekarang berhasil membawa perusahaan saya Topotels menjadi perusahaan regional dan aktif di mancanegara, semoga single dan album ini pun demikian adanya, walaupun tentu step nya ya domestik dulu donk, sambil mimpi berharap go international,”pungkasnya.Fah